KOMPAS.com - Apa jadinya jika seseorang mampu mengubah tampilan lingkungan, yang semula tampak penuh dengan sampah, menjadi unik dan mengundang decak kagum? Tampaknya, itulah yang coba dilakukan oleh Molly Evans.
huffingtonpost.com Dalam proyek terbarunya bernama
Evans adalah seorang seniman yang berasal dari Milwaukee, Winsconsin, Amerika Serikat. Dalam proyek terbarunya bernama "Lionel Stitchie", Evans menjahitkan lirik-lirik lagu Lionel Richie pada berbagai furnitur berukuran besar yang dibuang di pinggir jalan.
huffingtonpost.com Evans menjahitkan potongan lagu Richie yang memberikan petunjuk mengenai cerita di balik furnitur-furnitur tersebut.
Setiap Minggu pukul lima pagi, Evans berkeliling lingkungan tempat tinggalnya dengan membawa benang berwarna kuning,
tag gun, dan sebuah kamera. Kemudian, ia menjahitkan potongan lagu Richie yang memberikan petunjuk mengenai cerita di balik furnitur-furnitur tersebut.
huffingtonpost.com Sampah-sampah berukuran besar ini merupakan sisa para lulusan universitas yang melanjutkan hidup mereka, keluarga-keluarga yang ingin memulai kembali dengan gaya lebih segar, atau orang-orang yang ingin melepaskan keterikatan emosional dengan barang tertentu.
Tentu saja, keinginan untuk memberikan "suara" bagi hasil karyanya merupakan hasil imajinasi sang seniman. Furnitur-furnitur yang dihias oleh Evans merupakan milik orang lain.
"Sampah-sampah berukuran besar ini merupakan sisa para lulusan universitas yang melanjutkan hidup mereka, keluarga-keluarga yang ingin memulai kembali dengan gaya lebih segar, atau orang-orang yang ingin melepaskan keterikatan emosional dengan barang tertentu," ujar Evans kepada Ignant, seperti dikutip dalam Huffington Post.
huffingtonpost.com Evans berhasil mengubah sampah seseorang menjadi
Huffington Post menilai, hasil karya Evans ini bukan sembarang. Ia berhasil mengubah sampah seseorang menjadi "harta karun internet". Media tersebut menyebut hasil karya Evans sebagai yang inventif, menghangatkan hati, dan menumbuhkan nostalgia. Tidak hanya karena liriknya, namun juga karena cara Evans menjahitkan lirik tersebut.
"Saya mengidentifikasi hal ini sebagai proses pembentukkan kembali dan usaha untuk menumbuhkan perhatian bagi proses pembuatan narasi penting ini di seluruh kota," ujar Evans.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.