Prospek Investasi Properti di Bekasi Menggiurkan!

Di kawasan ini terdapat lebih dari 1.500 industri, domestik dan multinasional seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Singapura, dan lain-lain yang mempekerjakan karyawan dan manajer dari negara asal masing-masing.

Menurut Direktur Utama PT Adhi Persada Properti, Ipuk Nimpuno, keberadaan ekspatriat tersebut menjadi potensi dan nilai tambah kota Bekasi yang tidak dimiliki kawasan penyangga Jakarta lainnya. Sehingga permintaan properti untuk hunian dan fasilitas lainnya terus tumbuh signifikan.

Di Bekasi, kata Ipuk, terdapat sekitar 10.000 ekspatriat asal Korea Selatan dan 5.000 asal Jepang. Mereka membutuhkan hunian yang belum secara maksimal terpenuhi. Karena, pasok hunian di Bekasi masih terbatas.

"Kami menggarap pasar itu. Apartemen kelas menengah sangat diminati pasar dan cocok sebagai instrumen investasi. Dari 300 unit Tower Cempaka yang terjual di Grand Dhika City, 30-40 persen untuk investasi. Mereka bermaksud menyewakannya kembali dengan harga sekitar Rp 3 juta-Rp 6 juta per bulan," jelas Ipuk kepada Kompas.com, Rabu (27/11/2013).

Oleh karena itulah, APP menghadirkan lebih dari 7 menara apartemen dalam proyek terbarunya Grand Dhika City.

Hal senada diakui Chief Operating Officer yang juga Wakil Presiden Direktur PT Jababeka Tbk, Tanto Kurniawan. Bahwa Bekasi telah bertransformasi dari sebelumnya kota berbasis industri menjadi sentra pertumbuhan bisnis integratif.

"Potensi Bekasi luar biasa. Pertumbuhan kelas menengah dan jumlah investasi di sektor kawasan industri (terutama manufaktur), otomotif dan consummer goods, berpengaruh pada pertumbuhan permintaan akan properti," ujar Tanto.

Pertumbuhan permintaan, imbuh Tanto, akan terus berlanjut di masa-masa yang akan datang. Ditandai dengan pembukaan pabrik-pabrik baru dari perusahaan-perusahaan Nasional dan Multinasional.

Jababeka sendiri telah menyiapkan pengembangan sejumlah mixed use development project. Dua di antaranya bekerjasama dengan PT Plaza Indonesia Realty Tbk.