Kebutuhan kelontong atau keperluan rumah tangga mulai dari perabot, elektronik, peralatan listrik, pun dengan mudah didapatkan dan tersedia di sekitar kita. Courts Asia misalnya, adalah nama baru yang mencoba bertaruh memperebutkan 45 juta kelas menengah Indonesia dengan penghasilan 3.500 Dolar AS (Rp 33 juta) menurut riset McKinsey.
Besarnya pasar Indonesia dengan daya beli yang semakin meningkat, diakui CEO Group Coutrs Asia, Terry O'Connor, berpotensi terhadap pertumbuhan bisnis dan pendapatan Courts Asia. Oleh karena itu, pihaknya dengan sigap menandatangani kerjasama bersama Sinarmas Land Group untuk membangun Courts Megastore di Harapan Indah Bekasi dan BSD City, Tangerang Selatan.
"Kami memiliki ambisi menjadi pemimpin pasar ritel di Indonesia. Posisi negara ini sangat penting dalam rencana ekspansi bisnis kami dan menawarkan pertumbuhan potensial bagi Courts Asia," ujar Terry kepada Kompas.com di Bekasi, Rabu (23/10/2013).
Peritel asal Negeri Singapura ini menawarkan gerai kelontong berkonsep "big-box megastore", yang menyediakan barang kebutuhan rumah tangga. Kehadiran mereka menambah daftar panjang peritel mancanegara di Indonesia.
Tajamnya kuku bisnis mereka juga semakin menancap kuat saat peritel-peritel eksisting tak kalah ekspansifnya. Sebut saja peritel dengan genre serupa, yakni ACE Hardware, dan Do It Best, keduanya asal Amerika Serikat. Belum lagi yang bergerak di bidang consummer goods seperti Giant (Malaysia), dan Lotte Whole Trade Center (Korea Selatan).
Sementara di sektor fesyen ada Sogo (Jepang), Debenhams (Inggris), Lotte Department Store (Korea Selatan), Centro dan Parkson (Malaysia). Adapun nama-nama baru lainnya di sektor ritel pakaian siap pakai dan kuliner adalah Galleries Lafayette (Perancis), iRoo, asal Taiwan, TM Lewis (Inggris), Ikkudo Ichi (Jepang), Chung Gi Wa (Singapura), Gourmand Bistro, T.G.I. Friday's, Byblos Bistro dan Wasoku Sato (Jepang).
Senior Associate Director and Head of Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, Arief N Rahardjo, mengatakan bahwa peritel asing tertarik masuk ke Indonesia karena pertumbuhan ekonomi secara makro positif sekitar 5,5-5,9 persen. Inflasi juga masih dapat ditekan sehingga daya beli masyarakat mengalami perbaikan.
"Terdapat sepuluh kota dengan pertambahan jumlah kelas menengah signifikan yang diimbangi dengan peningkatan daya beli (consummer spending). Jadi, tak mengherankan bila dalam beberapa tahun terakhir sektor ritel luar biasa pesat pertumbuhannya, terutama di sepuluh kota," jelas Arief.
Adapun sepuluh kota yang ia maksud adalah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Palembang, Pekanbaru, Semarang, Balikpapan, Manado, Makassar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.