Lebih mengejutkan lagi, ternyata survei itu membuktikan bahwa hunian yang berada tidak jauh dari pemakaman memang menarik pasar, meski memakan waktu lebih lama. Berdasarkan survei Redfin tersebut, hunian-hunian yang ada di dekat pemakaman memang membutuhkan waktu lebih lama untuk dijual. Namun, nilainya tidak lebih rendah dari hunian yang berada jauh dari pemakaman.
Seperti diberitakan dalam Huffington Post, rata-rata rumah yang berada paling dekat dengan pemakaman terjual dengan harga 162 dolar AS per kaki persegi (sekitar Rp 1,8 juta). Sementara itu, rumah yang berada lebih jauh (500 yard atau sekitar 457,2 meter) dari pemakaman harganya justru lebih murah, yaitu 145 dollar AS (Rp 1,6 juta) per kaki persegi.
"Memiliki rumah di sebelah pemakaman mungkin lebih sulit untuk dijual. Namun, selalu ada sekelompok orang yang mungkin menyukai spesifikasi rumah tersebut, meski faktor 'menyeramkan' kemungkinan membuat mereka enggan mengelilingi rumah," ujar agen realestat Redfin di Chicago, Amerika Serikat, John Malandrino.
Namun, agen realestat Redfin di Baltimore, Lyn Ikle, mengatakan, "Seperti halnya bicara soal membeli rumah, ada pro dan kontra untuk urusan tinggal di dekat pemakaman. Keuntungannya adalah, umumnya, tidak akan ada pembangunan di masa mendatang di atas pemakaman. Biasanya pula ada ruang terbuka yang terpelihara dengan baik, hening, dan tidak sedikit pemakaman tampak indah. Sisi negatifnya, pemakaman sering kali memberikan perasaan tidak nyaman. Pemakaman seolah merepresentasikan mortalitas."
Survei ini menganalisis data dari 90 data sensus area metro dan mikro di seantero Amerika Serikat pada Januari 2012-September 2013. Data secara lengkap tersedia di situs Redfin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.