Sekretaris DPD REI Bali, I Made Sudhana Yasa, mengatakan hal tersebut terkait dengan maraknya pembangunan properti terutama sektor perhotelan, rumah mewah hingga villa-villa pribadi (private villas) menjelang penyelenggaraan KTT APEC, tersebut.
"Sektor perhotelan adalah yang paling signifikan pertumbuhannya. Banyak berdiri hotel-hotel baru dari seluruh kelas, mulai hotel murah, bintang 3, 4 hingga hotel mewah. Hotel-hotel ini berlokasi di kawasan-kawasan wisata popular dan juga dekat dengan venue KTT APEC seperti di Nusa Dua Bali," papar Sudhana kepada Kompas, (Jumat 27/9/2013).
Menurut Sudhana, harus diakui, publikasi media secara besar-besaran menjelang peristiwa akbar tersebut ikut memicu terjadinya kenaikan permintaan. Reservasi hotel bahkan dibuka mulai kuartal pertama tahun 2013.
"Banyak anggota delegasi dari peserta APEC yang memang belum pernah menginjakkan kaki di Bali. Mereka ini jumlahnya cukup signifikan dan merupakan pangsa pasar baru. Sehingga praktisi bisnis perhotelan bisa melakukan penetrasi pasar," imbuh Sudhana.
CEO PT Best Prima Indonesia, Arvin F Iskandar, juga mengakui bahwa pengembangan Sun Heritage Condotel yang mereka lakukan dan sudah beroperasi bulan lalu, ditujukan untuk mengakomodasi kebutuhan fasilitas penginapan menjelang APEC 2013.
Sementara Agung Podomoro Land Tbk, membangun Sofitel Bali Nusa Dua yang merangkum 415 kamar plus 17 villa. Salah satu fasilitasnya, yakni grand ballroom, akan digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pertemuan para delegasi APEC.
Direktur Marketing APLN, Indra W Antono, memastikan fasilitas ruang pertemuan tersebut dapat digunakan saat penyelenggaraan APEC, kendati secara keseluruhan Sofitel Bali Nusa Dua akan dibuka untuk publik pada 2014 mendatang.
Dibangunnya hotel-hotel baru tersebut, menurut data Biro Pusat Statistik, menambah jumlah pasok kamar baru 2013 sebanyak 4.700 unit.
"Kami mengharapkan pertumbuhan akan terus berlanjut pasca penyelenggaraan APEC. Kesepakatan-kesepakatan yang terjadi nantinya baik antar pemerintah (G to G) maupun pebisnis (B to B), dapat membawa investasi baru sehingga sektor properti Bali terus tumbuh," harap Sudhana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.