Demikian hasil survei yang dilakukan Global Property Guide. Mereka menggunakan data yang disesuaikan dengan inflasi sehingga menghasilkan statistik harga rumah yang mengalami peningkatan di 30 pasar dari total 42 pasar yang disurvei.
Berdasarkan survei terbaru statistik harga rumah yang mereka lakukan, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pasar properti Asia. Taiwan mencatat lonjakan harga sebesar 14,5 persen selama triwulan kedua. Disusul Hongkong dengan kenaikan 13,7 persen dan China sebesar 10,69 persen.
Sementara Filipina, mencatat pertumbuhan harga rerata 9,98 persen. Pertumbuhan tersebut terutama terjadi di CBD Makati. Di posisi berikutnya adalah Tokyo, Jepang. Rerata harga penjualan kondominium baru berubah 9,02 persen.
Bagaimana dengan Indonesia? Selama kuartal II tahun ini, harga rumah di Jakarta meningkat 4,76 persen, disusul oleh Delhi, India (4,57 persen), Thailand (3,76 persen), dan Singapura (2,38 persen).
Global Property Guide juga mengungkapkan, 28 pasar perumahan menunjukkan kinerja yang lebih baik pada kuartal kedua tahun ini ketimbang periode yang sama tahun lalu, sementara hanya 14 pasar perumahan menunjukkan penurunan.
Riset tersebut menyimpulkan bahwa ledakan di pasar perumahan dunia sangat kuat dan akan terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan. Harga rumah meningkat di banyak negara dengan tren kenaikan kurva secara signifikan.