Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Tirulah China!

Kompas.com - 20/09/2013, 12:47 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden 2014-2019, Mahfud MD, mengusulkan sebuah strategi permukiman yang mudah dan murah diimplementasikan. Selain pemanfaatan dana hasil korupsi, ia juga mengadopsi model pembangunan rumah panel di China.

Mahfud menjelaskan visinya mengenai strategi permukiman di ruang rapat redaksi Kompas.com, di Jakarta, Kamis (19/9/2013). Menurut Ketua Mahkamah Konstitusi masa bakti 2008-2013 itu, pembangunan rumah panel di China menggunakan teknik struktur bangunan tahan gempa.

"Ini harus kita tiru. Rumah panel dengan bahan prefabrikasi ini mudah diaplikasikan sehingga menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Kita tinggal memasang modul-modulnya sesuai dengan ukuran yang diinginkan," paparnya.

Dengan membangun rumah panel, ia yakin, dapat diproduksi sekitar 4 juta unit rumah per tahun. Apalagi, dana yang digunakan berbiaya murah, yakni dana yang "terparkir" secara ilegal di departemen-departemen tertentu.

"Bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), saya sudah memetakan dana-dana tersebut," ujarnya.

Studi mengenai dana korupsi yang berpotensi dapat membiayai pembangunan permukiman, menghasilkan hitungan-hitungan logis. Menurut Mahfud, dari sejumlah dana yang terkumpul tadi, akan terbangun sekitar 4 juta unit rumah per tahun. 

"Jelas, ini menghemat APBN. Cepat dan mudah sehingga kekurangan rumah belasan juta unit itu dapat diatasi," imbuhnya. 

Mahfud MD mengklaim bersedia maju sebagai calon presiden alternatif untuk mempebaiki keadaan, bukan memperebutkan kekuasaan. Oleh karena itu, hingga hari ini ia belum menerima pinangan dari partai mana pun sebagai kendaraan politiknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com