Laporan Douglas Elliman menyebutkan, per Agustus lalu, harga sewa apartemen ukuran satu kamar tidur di Brooklyn sudah mencapai level2.850 dollar AS (Rp 32,3 juta) per bulan atau naik 4,6 persen dibanding Agustus 2012, sedangkan harga sewa apartemen dua kamar tidur melonjak 30 persen menjadi 3.257 dollar AS (Rp 37 juta). Ini merupakan angka tertinggi sejak 2008.
Kawasan utara dan barat laut Brooklyn dilaporkan mengalami pertumbuhan harga sewa tertinggi. Kawasan tersebut mencakup Greenpoint, Williamsburg, Cobble Hill, dan Brooklyn Heights. Akselerasi harga sewanya terjadi lebih cepat ketimbang di Manhattan.
Fenomena Brooklyn tak selalu dilihat negatif. Kawasan lain di kota New York yang selama ini terlupakan justru menjadi incaran. Sebut saja Queens yang mengalami peningkatan permintaan lumayan pesat.
Manhattan sendiri, yang populer sebagai distrik keuangan dan kebudayaan, mencatat rerata harga sewa sebesar 3.150 dollar AS (Rp 35,7 juta) atau hanya beranjak 1,8 persen. Tingginya harga sewa di kawasan ini menyisakan tingkat kekosongan sekitar 1,31 persen pada Agustus lalu. Jumlah ini sedikit lebih tinggi dibanding kekosongan bulan Juli yakni 1,28 persen.
"Tingkat kekosongan terus beranjak naik. Jika hal ini terus berlanjut, akan sangat baik untuk penyewa karena kemungkinan harga sewa akan turun," ujar President of Citi Habitat, Gary Malin.