KOMPAS.com - Sedianya, 11 September kemarin merupakan hari paling bersejarah yang diperingati rakyat Amerika Serikat di situs One World Trade Center. Pencakar langit dengan ketinggian 1.776 kaki (541 meter) tersebut akan menjadi yang tertinggi di Negeri yang dipimpin Obama ini.
Namun, tampaknya kontroversi ketinggian masih menyelimuti bangunan yang dirancang oleh biro arsitek Skidmore, Owing & Merrill (SOM). Pasalnya, masih terjadi perdebatan apakah menara antena yang dipasang di puncak One World Trade Center dihitung sebagai satu kesatuan struktur sehingga mempengaruhi ketinggian bangunan.
Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH), sebuah konsili bangunan tinggi dan perkotaan, justru menganggap menara antena sebagai mahkota yang dipasang di atas gedung tidak termasuk dalam struktur bangunan. Meskipun ketinggian menara antena tersebut mencapai 124,3 meter.
Menurut CTBUH, ketinggian gedung diukur berdasarkan struktur bangunan, menara dan arsitektur lainnya, tetapi tidak termasuk antena dan struktur sementara.
Tahun lalu, Durst Organization, pengembang One World Trade Center, mengubah desain menara di atas bangunan ini yang mengarah kepada sebuah diskursus apakah antena setinggi 124,3 meter masuk dalam pengukuran atau tidak.
Dalam komentar publik, David Childs, Pemimpin Tim Desain dari arsitek Skidmore, Owings & Merrill, mengatakan, menghilangkan bagian integral dari desain bangunan dan menghapus kehadiran antena sebagai bagian dari ukuran ketinggian sangat disayangkan.
Tak mau berpolemik, CTBUH memilih menunggu sampai semua informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan One World Trade Center terkumpul, dan diajukan sebelum Panel Ahli Bangunan Tinggi (Komite Ketinggian Bangunan) membuat keputusan.
Komite Ketinggian Bangunan akan bertemu pada bulan November mendatang untuk mempertimbangkan ketinggian pengganti menara kembar WTC tersebut. Kendati CTBUH tidak memiliki peran resmi dalam pengembangan masyarakat, namun pengukuran ketinggian bangunan yang mereka inisiasi dan lakukan, banyak digunakan sebagai standar internasional. Sebab, keputusan yang mereka ambil memiliki implikasi sangat luas bagi pencakar langit yang diukurnya.
Cara kerja Komite Ketinggian Bangunan tidak sembarangan. Mereka menggunakan rumus rinci untuk menentukan ketinggian, termasuk lokasi dasar bangunan, yang selanjutnya justru dapat menyulitkan proses pengambilan keputusan. The Port Authority dan SOM sendiri, telah mengajukan rencana rinci dan gambar kepada CTBUH untuk dipertimbangkan.
"Kami tentu berharap besar pada keputusan mereka," kata juru bicara SOM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.