Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Ikan Tak Harus Kotor dan Bau, Ini Buktinya!

Kompas.com - 02/09/2013, 10:16 WIB

Tabita Diela

Penulis

Lihat Foto

Pasar ikan Bergen memiliki sejarah panjang, sama seperti tugu peringatan atau monumen historis. Pasar ini menjadi salah satu obyek wisata terpenting di wilayah Bergen. (archdaily.com)

Arsitek merancang pasar ikan ini lebih visioner. Mereka mencoba membawa cerita masa silam ke masa depan dengan benang merah

Umumnya pasar ikan, pasar Bergen menyediakan ikan sepanjang tahun, karenanya butuh pembagian ruang yang jelas, ringkas, dan garansi sanitasi. Semua ini bisa didapat jika pasar tersebut memiliki struktur permanen.

Namun, karakteristik kaca tidak membagi pasar ini secara visual, alih-alih tetap menyatu dengan konteks yang ada di sekitarnya.

Jejak pembauran terlihat kental dari penggunaan material lantai yakni granit yang sesuai dengan trotoar yang telah berusia ratusan tahun.

Sumber www.archdaily.com

archdaily.com Arsitek merancang pasar ikan ini lebih visioner. Mereka mencoba membawa cerita masa silam ke masa depan dengan benang merah

archdaily.com Umumnya pasar ikan, pasar Bergen menyediakan ikan sepanjang tahun, karenanya butuh pembagian ruang yang jelas, ringkas, dan garansi sanitasi. Semua ini bisa didapat jika pasar tersebut memiliki struktur permanen.

archdaily.com Meski tampak seperti kontainer

archdaily.com Namun, karakteristik kaca tidak membagi pasar ini secara visual, alih-alih tetap menyatu dengan konteks yang ada di sekitarnya.

archdaily.com Jejak pembauran terlihat kental dari penggunaan material lantai yakni granit yang sesuai dengan trotoar yang telah berusia ratusan tahun.

KOMPAS.com - Pasar ikan becek dan bau? Tinggalkan stigma itu. Pasalnya, firma arsitektur Eder Biesel Arkitekter berhasil merancang sebuah pasar ikan kontemporer. Pasar ikan berdimensi 4.260 meter persegi ini, tepatnya berada di Strandkaien 3, Bergen, Norwegia.

Pasar ikan Bergen memiliki sejarah panjang, penduduk sekitar bergantung padanya. Sama seperti tugu peringatan atau monumen historis, fasilitas publik ini menjadi salah satu obyek wisata terpenting di wilayah Bergen.

Karena tak ingin terjebak dalam kuatnya nostalgia masa lalu, tim arsitek merancang karyanya lebih visioner. Mereka mencoba membawa cerita masa silam ke masa depan dengan benang merah "sejarah berlanjut".

Umumnya pasar ikan, pasar Bergen menyediakan ikan sepanjang tahun, karenanya butuh pembagian ruang yang jelas, ringkas, dan garansi sanitasi. Semua ini bisa didapat jika pasar tersebut memiliki struktur permanen.

Proposal mereka untuk pasar ikan baru bertujuan mengalokasikan semua tantangan pada tempat spesifik. Bangunan ini harus memenuhi semua persyaratan konseptual urban sembari berbaur pada konteks historis dan menciptakan citra pasar yang sesuai dengan kaidah modern arsitektur.

Meski tampak seperti kontainer "mengambang", pasar ikan ini terbagi menjadi tiga lantai. Fungsi utama yakni ruang berisi persediaan ikan, berada di level terbawah yang diselimuti oleh kaca-kaca transparan non-permanen. Hal ini dilakukan untuk memberikan perlindungan bagi penjual dan konsumen selama musim dingin dan juga dari terpaan angin kencang.

Namun, karakteristik kaca tidak membagi pasar ini secara visual, alih-alih tetap menyatu dengan konteks yang ada di sekitarnya. Jejak pembauran terlihat kental dari penggunaan material lantai yakni granit yang sesuai dengan trotoar yang telah berusia ratusan tahun.

Uniknya, kaca-kaca yang ada pada fasad pasar ini dapat dibuka, terutama pada musim panas yang hangat. Aktifitas jual beli di dalamnya pun dapat dilakukan dengan lebih nyaman.

Tidak hanya terdapat ruang transaksi untuk menjajakan komoditas, bangunan ini juga memiliki ruang penyimpanan, freezer, mesin pembuat es, kamar mandi, dan unit teknis lainnya. Lantai atas, yang tampak seperti volume utama merupakan pusat informasi bagi para turis. Area ini menjadi ruang publik di mana pengunjung dapat menikmati panorama Bergen yang khas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.