Salah satu "shanty" atau lazim diartikan sebagai bunk house (gubuk) di Dharavi masuk daftar agen properti untuk dijual. Kendati luasnya hanya 41,8 meter persegi, namun harga penawarannya bikin kita ternganga. Betapa tidak, rumah tersebut dipatok seharga 10 juta Rupee atau setara Rp 1,6 miliar!
Magicbricks, sebagai agen properti mengungkapkan bahwa "shanty" tersebut memiliki keistimewaan yakni dilengkapi dengan toilet, hal yang tidak lazim ditemui di "shanty" lainnya di Dharavi.
Dharavi sendiri terletak di jantung kota Mumbai dan dikelilingi oleh pencakar langit modern. Kehadirannya, tentu saja dianggap sebagai aib sekaligus memperburuk kondisi skyline kota ini keseluruhan.
Sebaliknya, dengan harga yang sama, calon pembeli bisa memiliki sebuah apartemen studio di Dubai, Uni Emirat Arab atau unit apartemen satu kamar tidur di kawasan murah Discovery Gardens, Dubai Silicon Oasis atau Dubailand.
Sementara Dharavi? Selain kawasan kumuh terbesar, juga dikenal sebagai sentra proses daur ulang, bercokolnya pabrik garmen, manufaktur kulit dan industri pengolah makanan.
Pada tahun 2007, Limitless, anak perusahaan Dubai World, pernah berencana melakukan redevelopment Dharavi. Namun, hingga kini rencana tersebut tak kunjung terealisasi.
Menjadi menarik, mengapa harga satu "shanty" begitu tinggi?
Syed Kausar Vazir, seorang agen properti yang berbasis di Mahim, seperti dikutip Economic Times, mengatakan permintaan hunian di Dharavi sangat tinggi. Setiap hari, ia dapat menerima 10-12 pertanyaan dari calon pembeli. "Sekitar 50 persen dari pertanyaan tersebut berubah menjadi transaksi nyata," ujar Syed. Sementara broker lainnya, Moosa Sayad, yang memiliki Estate Agency Aman di dekat daerah kumuh, mengatakan ia mendapat sekitar 15 pertanyaan harian."Transaksi tidak mungkin terjadi pada hari yang sama, mereka mengambil waktu, tapi pasti ada peningkatan," ungkapnya.Meroketnya harga "shanty" tersebut, tak lain dipicu juga oleh rencana pemerintah negara bagian Maharashtra. Mereka berniat membangun kembali daerah kumuh seluas 172 hektar tersebut sejak 2004 silam.Jika DRP tersebut jadi direalisasikan, maka tingginya harga properti di sini bakal tak terkendali.