Penjualan Rumah Ciputra di Semarang Tumbuh 18,5 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Ciputra Group membukukan pertumbuhan penjualan rumah atas proyek CitraLand BSB City, Semarang, Jawa Tengah.

Pertumbuhan penjualan tersebut sebesar 18,5 persen selama periode Januari-September 2020 sebesar Rp 37,6 miliar dibanding tahun lalu sebesar Rp 31,6 miliar.

Marketing Manager PT Ciputra Mitra Tunas Ronny Hermawan menuturkan, capaian penjualan berasal dari unit-unit rumah untuk segmen Rp 1,5 miliar ke atas.

"Sebagian besar dari pembeli CitraLand BSB City adalah wiraswasta yang mencari rumah dengan ukuran lahan besar," ujar Ronny menjawab Kompas.com, Senin (02/11/2020).

CitraLand BSB City Semarang berada di dalam kota mandiri seluas 1.000 hektar. Perumahan ini dapat diakses dari Bandara A Yani dan pintu keluar Tol Jakarta-Semarang.

Baca juga: Dua Raksasa Sinarmas Land vs Pakuwon, Siapa Pantas Jadi Raja?

Menurut Ronny, selain hunian (rumah), penjualan di area komersial (ruko) juga tumbuh dengan pesat.

Saat ini sebanyak 60 unit ruko dua lantai dengan harga mulai Rp 1,7 miliar di Ivy Arcadia sudah habis terjual.

Di area komersial tersebut sudah ramai berbagai usaha beroperasi, di antaranya diler sepeda, sekolah musik, resto, kafe, flagship shop home appliance Modena, rumah vaksin, dan kursus sempoa.

Pada masa pandemi ini, ungkap Ronny, ada hal menarik yakni  ekskalasi (kenaikan) harga di pasar primer tetap terjadi.

Salah satu contohnya rumah tipe Vallery di Cluster Victoria Valley yang dirilis 2016 dengan harga Rp 1,6 miliar, saat ini sudah bertengger di level Rp 2 miliar.

Rilis tipe baru

Meningkatnya penjualan rumah segmen menengah atas di CitraLand BSB City ini mendorong pengembang kembali rilis produk rumah tipe baru, yaitu tipe Valencia 90/160 yang berada di Cluster Victoria Valley.

Rumah model anyar ini mulai dipasarkan pada pertengahan Oktober 2020 dengan harga mulai Rp 1,6 miliar.

Rumah 2 lantai dengan 3 kamar tidur ini dirancang dengan jumlah dan penataan ruang yang disesuaikan dengan kebutuhan keluarga menengah atas perkotaan.

Pada tahap pertama jumlah rumah yang ditawarkan hanya 16 unit. Konsumen yang disasar adalah pasangan milenial berpenghasilan sekitar Rp 30 juta per bulan.

Sebelumnya di klaster yang sama, lanjut Ronny, dipasarkan 3 varian, yaitu 110/180, 136/200, dan 190/240 dengan harga aktual Rp 2 miliar.