Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padat dan Berisik, Masalah Desain Ruang Kerja Modern

Kompas.com - 09/01/2020, 15:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain dinilai memberikan kegaduhan di dalam suatu ruangan sehingga konsentrasi terpecah, desain ruang kantor modern juga dianggap salah karena karyawan seakan-akan bekerja seperti robot.

Hal tersebut telah dibuktikan oleh peneliti Université Catholique de Louvain Belgia yang menyigi lebih dari 500 pekerja "kerah-putih" di perusahaan asuransi, bahan bangunan, dan pertambangan.

Mereka menemukan orang-orang yang bekerja di open-plan offices dengan meja bersama setuju dengan pernyataan "kantor di mana saya bernaung memperlakukan saya seolah-olah saya adalah robot".

Pengembang properti dan arsitek mengatakan desain penataan ruang kerja yang buruk yang paling harus disalahkan.

Pengembang Stuart Lipton membandingkan ruang kantor yang dipenuhi meja, bilik, atau kantor kecil yang padat diibaratkan sebagai "kumpulan peternakan ayam yang diisi baterai".

"Kurangnya kesadaran kemanusiaan, meja dikemas dengan ketat, padahal karyawan membutuhkan ruang kerja tambahan untuk mengimbangi ruang kerja. Karyawan harus bebas (dalam bekerja)," terang Stuart.

Baca juga: Sisi Gelap Desain Kantor Modern yang Dianggap Ramah Milenial

Kepadatan karyawan dalam suatu ruang kantor modern juga tampaknya menjadi salah satu kesalahan tata ruang dari arsitek yang mendesain.

Chief Executive of Workplace Leesman Tim Oldman mengatakan semakin banyak faktor yang mengkhawatirkan yang terjadi di kantor modern.

Hal ini karena banyak perusahaan berpikir tentang peningkatan produktivitas bekerja namun kenyataannya para pekerja diberi ruang yang lebih sedikit.

Sementara kepadatan kantor meningkat, ruang kerja per orang di Amerika Serikat menyusut sebanyak 8,3 persen atau sekitar 18 meter persegi per tahun 2009 dan 2018.

Menurut Cushman & Wakefield suatu ruang kerja menjejalkan lebih banyak karyawan.

Ternyata, kepadatan karyawan di satu ruang kantor bukan menjadi satu-satunya masalah yang memengaruhi kesejahteraan.

Baca juga: Konsep Ruang Kantor Terbuka Masih Jadi Perdebatan

Di sisi lain, perusahaan meminta para karyawan untuk lebih gesit namun mengharuskan mereka berbagi meja dengan yang lain.

Hal tersebut justru mendorong penurunan produktivitas. Sehingga, kantor tak lagi jadi "rumah yang nyaman" untuk bekerja.

Menurut penelitian Advanced Workplace Associates, meja biasanya hanya digunakan untuk 48 persen dari setiap hari kerja.

Tetapi pernyataan tersebut justru tak sesuai dengan fakta sebenarnya yang terjadi di lapangan.

Peneliti mengatakan bahwa harus ada timbal-balik antara perusahaan dan pekerja. Di samping perusahaan menginginkan peningkatan produktivitas yang baik dalam bekerja namun juga harus memberikan ruang nyaman untuk pekerja. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau