JAKARTA, KOMPAS.com – Konsep hunian minimalis saat ini menjadi pilihan banyak pasangan muda di tengah padatnya Jakarta. Itu karena hunian minimalis, seperti misalnya di apartemen, memiliki harga lebih terjangkau, terutama bagi baru merintis karier.
Namun, meskipun minimalis, hunian hendaknya harus tetap mampu memberikan kenyamanan pada penghuninya. Terlebih, kehidupan harian perkotaan seperti di Jakarta akrab dengan aktivitas serba cepat dengan mobilitas tinggi.
Hal itu membuat hunian berperan penting untuk mengisi kembali energi dan mengusir penat setelah seharian bekerja.
Mewujudkan desain terbaik
Desain menjadi salah satu kunci utama guna mewujudkan hunian minimalis yang nyaman, Desain rumah harus disesuaikan dengan luas ruangan, lantaran hunian minimalis tak terlalu luas sehingga penataan barang harus tepat.
Dengan keterbatasan lahan, furnitur dan perabot yang ada jangan sampai membuat ruangan malah menjadi semakin sempit dan sumpek. Oleh karena itu, pemilihan furnitur harus diperhatikan. Pilih furnitur seperti meja, kursi, atau sofa yang pas untuk hunian minimalis.
Mulai aspek ergonomis
Hal pertama perlu diperhatikan pada pemilihan furnitur untuk hunian minimalis adalah aspek ergonomisnya. Dengan ukuran yang pas, furnitur atau perabot tidak akan memenuhi ruangan. Hunian tetap terasa longgar.
Jika mengesampingkan aspek ergonomis, bisa jadi perabot itu malah akan membuat ruangan semakin berantakan atau sumpek. Hal tersebut otomatis bikin tidak nyaman.
Bahkan, yang paling parah, perabot seperti sofa malah tidak cukup untuk dimasukkan ke dalam ruangan.
Selain memilih perabot yang ukurannya pas untuk hunian minimalis, jangan remehkan pula aspek warna. Itu karena warna memiliki pengaruh terhadap sisi psikologis seseorang.
Pilih warna yang mampu menghadirkan sensasi menenangkan usai menjalani hari yang padat. Untuk memilih warna perabot, sesuaikan dengan warna interior ruangan dan barang-barang lainnya.
Tentunya, itu dilakukan untuk mencapai keharmonisan warna. Jangan sampai warna saling bertebrakan dan menyebabkan ruangan menjadi tidak nyaman alias kurang sedap dipandang.
Bahan perabot