JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit memastikan kinerja PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyangkut Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) cukup baik.
Namun demikian, Danang akan meninjau langsung praktik K3 ini di lapangan, terutama implementasinya di Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Rabu (11/9/2019) malam ini.
"Keselamatan konstruksi adalah fungsi dari pengawasan. Kami juga memintas Pemantau Mutu Independen (PMI) membantu BPJT untuk lebih aktif," kata Danang kepada Kompas.com.
Sebagaimana diketahui, 14 kasus kecelakaan terjadi hanya dalam kurun tujuh bulan dalam rentang 2017-2018.
Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya terjadi pada proyek yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Alhasil, perusahaan pelat merah itu pun mencatat rekor terbanyak yang menimbulkan kecelakaan kerja.
Pasca kecelakaan K3, manajemen Waskita Karya tak tinggal diam. Berbagai transformasi dilakukan, termasuk mencopot empat direksi dari jabatannya.
Tak cukup sampai di situ, perbaikan juga dilakukan di semua lini termasuk di sektor bisnis jalan tol di bawah anak usaha PT Waskita Toll Road.
Bahkan, Direktur Utama Waskita Toll Road Herwidiakto berani mengklaim perbaikan yang dilakulan sangat signifikan dengan skor 75 persen.
"Tempo hari sempat jatuh girder di Tol Cimanggis-Cibitung, juga barang yang sama di Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Kami kemudian memperbaiki sistem kerja," ungkap Herwidiakto.
Selain itu, imbuh dia, perbaikan juga dilakukan menyangkut material konstruksi seperti mengurangi ukuran-ukuran balok beton panjang saat akan dilakukan proses erection.
Pemangkasan ukuran ini, tentu saja atas kesepakatan, dan persetujuan dengan Kementerian PUPR dan kemudian ditandatangani bersama.
Adapun pekerjaan konstruksi yang akan ditinjau bersama Kepala BPJT berupa pemutaran pierhead P13 dengan metode sosrobahu.
Herwidiakto memastikan Seksi I Jalan Tol Cimanggis-Cibitung akan beroperasi akhir Desember 2019. Panjang Seksi I ini 3.5 kilometer.
"Insya Allah, kami harapkan seluruh pembangunan fisik selesai dan dapat beroperasi pada 2020. Jelang Lebaran sudah bisa digunakan," kata Herwidiakto.