JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang perumahan masih optimistis menjadikan Bekasi sebagai salah satu lokasi properti menarik bagi pasar Jabodetabek, terutama akibat masifnya pembangunan di daerah itu. Pengembang mengejar target seiring makin dekatnya finalisasi pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur perkotaan di koridor Jakarta- Bekasi.
Sejumlah proyek transportasi dan infrastruktur untuk penambahan akses ke Jakarta, seperti penuntasan tol ruas Becakayu, penyelesaian MRT dan LRT di Bekasi pada 2020, proyek tol Cilincing-Cibitung sudah digarap dan ditargetkan selesai pada 2020.
Bekasi Pilihan Favorit Pengembang Perumahan Setelah Jakarta
"Finalisasi proyek-proyek ini yang ikut meningkatkan minat untuk membeli hunian di Bekasi, baik di kota atau kabupaten. Yang pasti, semua proyek itu bakal memudahkan akse orang dari dan menuju Bekasi - Jakarta," kata Manager Pemasaran PT Alamindo Trulynusa (ALSA) Albert Permana, usai memaparkan produk rumah dua lantai di Bekasi, Minggu (20/1/2019).
Namun, Albert mengaku yakin bahwa permintaan properti untuk segmen menengah atas yang berorientasi investasi diperkirakan bersikap wait and see saat mendekati agenda pemilihan umum tahun ini.
"Tapi, kondisinya lain dengan segmen menengah bawah yang masih kuat permintaannya. Ditambah lagi ada banyak stimulan seperti kebijakan LTV yang memungkinkan konsumen membeli rumah dengan uang muka sampai 0 persen, dan lain-lainnya," tambah Albert.
Untuk itu, lanjut Albert, tahun ini AlSA akan mendorong percepatan penjualan hunian dan properti komersial kedua proyek unggulannya. Kedua proyek perumahan seluas 300 hektare itu akan diuntungkan oleh peningkatan minat pembelian properti sebagai dampak kemudahan konektivitas Bekasi - Jakarta dan kota penyangga lainnya.
Di awal 2019 ini, jelas Albert, ALSA menawarkan hunian dua lantai di Darmawangsa Residence dan Panjibuwono Residence. Rumah dua lantai itu ditawarkan mulai Rp580 juta per unit. Adapun pada proyek Panjibuwono ditawarkan hunian dua lantai dengan banderol harga mulai Rp550 jutaan.
Albert mengatakan, ALSA mengandalkan penjualan properti (residensial dan komersial) di Darmawangsa Residence dan Panjibuwono Residence untuk mengambil kue pasar properti di Bekasi. Target penjualan tahun ini mencapai Rp200 miliar.
"Untuk mengejar target ini kami tidak cuma menawarkan di kisaran harga Rp500 jutaan, tapi ada juga yang seharga Rp200 jutaan per unit. Kami optimis angka penjualan akan melampaui ekspektasi," ujarnya.
Optimisme itu, lanjut Albert, diperkuat dengan catatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bekasi yang merilis laporan investasi 2018 bahwa ada 20 perusahaan yang menginvestasikan dananya untuk pengembangan industri di kabupaten tersebut.
Tumbuhnya kegiatan investasi industri dan manufaktur di Bekasi diyakini meningkatkan angka kebutuhan rumah bagi pekerja kelas menengah atas dan menengah bawah. Inilah yang menurutnya sebagai pasar potensial di Bekasi.
Begini Perkembangan Kabupaten Bekasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.