Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Pilihan Favorit Pengembang Perumahan Setelah Jakarta

Kompas.com - 24/05/2018, 20:34 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang properti di wilayah Jabodetabek memilih Bekasi sebagai lokasi favorit kedua untuk pembangunan rumah tapak setelah Jakarta.

Hal itu terungkap dalam hasil survei yang dilakukan DPD REI DKI Jakarta terhadap lebih kurang 350 pengembang yang tercatat sebagai anggotanya.

Sebanyak 27 persen anggota memilih lokasi proyeknya di Jakarta di urutan pertama, lalu di posisi kedua Bekasi yang dipilih 25 persen pengembang. Urutan selanjutnya Bogor, Tangerang, Depok, dan kota-kota lain.

Baca juga: Seksi, Alasan Investor Singapura Jauh-jauh Ekspansi ke Bekasi

"Ini menarik bahwa ternyata Bekasi banyak juga dipilih oleh pengembang, selisihnya tipis dengan Jakarta," ucap Ketua DPD REI DKI Jakarta dalam pemaparannya, Rabu (23/5/2018) di Jakarta.

Survei itu juga memperlihatkan rumah kelas menengah jadi pilihan mayoritas anggota REI DKI, yaitu 50 persen pengembang.

Lalu, 27 persen anggota membangun rumah kelas atas. Sisanya rumah kelas mewah, subsidi, dan sederhana yang kurang dari 10 persen.

Amran menyebutkan, mengenai harga, 60 persen anggotanya menjual rumah tapak di bawah Rp 300 juta per unit. Sementara rumah yang harganya antara Rp 301 juta-Rp 600 juta, ada 32 persen pengembang yang menjualnya.

Untuk skema pembayaran, ada 3 macam, yang pertama dengan metode KPR. Pada metode ini, sebesar 46 persen pengembang menerapkan down payment (DP) 20 persen, lalu 29 persen pengembang dengan DP 29 persen, dan 14 persen pengembang memberlakukan DP 30 persen.

Kemudian, melalui metode cicilan, yang terbanyak ada 26 persen pengembang yang menerapkan 12 kali cicilan. Sedangkan untuk 36 kali cicilan diberlakukan oleh 25 persen pengembang.

Berikutnya, metode tunai keras, 38 persen pengembang mengaplikasikan 6 kali cicilan, 31 persen dengan 3 kali cicilan, dan selebihnya dengan frekuensi cicilan yang berbeda-beda.

Adapun soal pembiayaan pembangunan, Amran mengatakan, 29 persen pengembang butuh biaya Rp 4,5 juta'Rp 5 juta per meter persegi, diikuti 26 persen pengembang yang perlu dana kurang dari Rp 3 juta per meter persegi. Selanjutnya dengan jumlah lebih dari Rp 5 juta.

Saat ditanya soal kontribusi REI DKI terhadap program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah, jika dikalkulasikan dengan penyediaan rumah, tentu yang dibangun itu masuk kriteria.

"Kalau memang kategorinya termasuk rumah menengah, maka kontribusi kami cukup banyak. Bisa dilihat di angka dalam survei itu," tutur Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com