Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Minta Pemkab Bekasi Perbaiki Jalan Raya Pisangan

Kompas.com - 09/04/2018, 15:07 WIB
M Latief

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Terhitung sudah 5 tahun kondisi Jalan Raya Pisangan, Karang Satria (Jembatan Besi), yang berada perbatasan Tambun Utara dengan Kota Bekasi sangat memprihatinkan. Kerusakan jalan tersebut cukup parah, bahkan berpotensi membahayakan jiwa pengendara yang lewat, mulai tanahnya mudah geser hingga longsor sewaktu-waktu.

Bagi orang Bekasi Jalan Raya Pisangan merupakan akses penting sebagai penghubung Kabupaten Bekasi dengan Kota Bekasi, Cikarang, Marunda, Babelan, dan Jakarta. Akibat kerusakan jalan tersebut setiap hari lalu lintas di jalan ini selalu padat.

"Macetnya sudah sangat parah, terutama pada jam pergi dan pulang kerja. Bahkan, kalau Sabtu dan Minggu sering macet total," Fahri S (40), warga Bekasi.

Fahri mengaku sehari-hari harus melewati jalan ini. Pagi dan sore hari jalan ini selalu macet, karena hanya dapat dilalui satu mobil bergantian dan butuh waktu sekitar 45 menit.

Sementara itu, Devi, karyawati swasta yang tinggal di Kabupaten Bekasi, juga mengaku senasib dengan Fahri. Menurut dia, jika harus memutar lewat Jalan Babelan, jarak tempuh perjalanannya menjadi lebih jauh 4 kilometer.

"Jadi tambah capek dan sering ada kecelakaan di sini," kata Devi.

Lokasi badan jalan ini ada di sisi aliran sungai Bekasi. Kondisinya tanpa dinding turap sehingga dinding tanah penahan jalan ini kerap tergerus yang akhirnya membuat level jalan terusd menurun.

"Kerusakan jalan ini kan sudah 5 tahun, tapi pemerintah daerah terkesan membiarkan. Sebagai warga kami berharap pihak pemerintah segera memperbaiki supaya akses kami dari atau menuju Kabupaten Bekasi bisa normal lagi," kata Devi.

Dia mengaku terpaksa melewati Jalan Raya Pisangan dan kerap mengalami rugi waktu, tenaga, dan biaya akibat kemacetan parah. Setiap hari dirinya selalu stuck di jalan terutama 300 meteran sebelum jembatan.

Mestinya, kalau jalanan lancar itu cuma 5 menit, sementara kalau memutar bisa setengah jam dan jauh banget," katanya.

Menurut dia, jalan ini pernah sempat diperbaiki, cuma diturap dan perbaikan biasa. Begitu musim hujan tiba, kondisi jalan kembali hancur. Tidak ada tiang pancang agar lebih aman, karena badan jalan berada di tikungan Sungai Bekasi yang ketika ar

Sebagai pengguna jalan kami setiap tahun membayar pajak kendaraan. Mohon uang pajak tersebut digunakan untuk perbaikan, terutama jalan-jalan utama yang banyak digunakan,” tegas Rudi.

Akhir Maret 2017 lalu urusan Jalan Raya Pisangan Tambun Utara yang kerap ambles pernah dibicarakan antara Pemkab Bekasi dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kemenpura.

Kala itu Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan BBWS. Karena jalan tersebut merupakan kewenangan BBWS, jika harus bicara memperbaiki, maka harus berkoordinasi dengan BBWS.

Sayangnya, hingga saat ini nasibnya tak jelas. Devi maupun Fahri bahkan mengatakan belum melihat tindakan serius pihak pemerintah untuk memperbaiki jalan ini sehingga menghambat mobilisasi warga. Keduanya mengatakan, perbaikan jalan hanya terjadi satu kali dengan upaya membentengi dinding badan jalan, tapi tidak menggunakan konstruksi yang seharusnya untuk tepian sungai sehingga tidak bertahan lama.

Jalan itu pun kembali longsor dan kerusakan kembali terulang dan dikhawatirkan bisa semakin parah. Warga memngaku khawatir mengingat jalan ini merupakan jalur strategis penghubung kecamatan Tambun Utara kabupaten bekasi menuju Kota Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com