Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seksi, Alasan Investor Singapura Jauh-jauh Ekspansi ke Bekasi

Kompas.com - 29/04/2018, 22:59 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Beberapa waktu silam boleh saja Bekasi dilabeli planet antah berantah dengan segala kesemrawutan, amburadulnya tata ruang, jalan becek dan jeblok, panas, sampah, dan kumuh.

Namun kini, sebagian wilayahnya sudah tertata dengan apik, terutama bagian-bagian yang dibangun pengembang-pengembang besar.

Sebut saja, kawasan Summarecon Bekasi oleh PT Summarecon Agung Tbk, Kota Harapan Indah oleh Damai Putera Group, atau Grand Galaxy City oleh Agung Sedayu Group.

Para penghuninya pun bukan sembarang, mereka adalah yang sanggup membeli hunian di atas Rp 1 miliar per unit. Jelas, dari segi spending power, pasar Bekasi ini terbilang seksi.

Kekinian Bekasi adalah modern, dengan gaya hidup to see and to be seen. Menjadi lumrah jika kita menyambangi pusat-pusat belanja bak pasar tradisional yang penuh manusia. 

Jadi, sejatinya, Bekasi sudah pantas disejajarkan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Bahkan bila dibandingkan dengan kota skala ibu kota macam Bandung, Bekasi bolehlah membusung.

Itulah yang mendasari investor Singapura, One Global Vista Pte Ltd mengepakkan sayap bisnisnya jauh-jauh melintasi laut dan udara, ke Bekasi.

Managing Director One Global Vista Francis Yee menuturkan Bekasi adalah tambang emas, potensial menjadi profit center atau pusat keuntungan perusahaannya. 

Karena itu, ia optimistis dapat membangun dan menjual apartemen 1.321 unit pada proyek yang bertajuk 48 Bekasi City Center.

Menggandeng PT Graha Dinamika Persada, One Global Vista mengucurkan dana Rp 600 miliar. Nilai ini sudah termasuk tanah dan konstruksi bangunan.

"Pasar Bekasi sangat potensial. Tidak hanya dari segi jumlah penduduk, melainkan juga pendapatan yang tinggi," kata Francis menjawab Kompas.com, usai seremoni peletakan batu pertama 48 Bekasi City Center, di Bekasi, Sabtu (28/4/2018).

Selain itu, optimisme Francis terhadap Bekasi adalah potensi kenaikan harga propertinya yang terhitung tinggi. 

Pada 2012 lalu, harga properti masih berada di kisaran Rp 10 juta per meter persegi, kini sudah menyentuh angka Rp 18 juta per meter persegi.

"Guna menarik minat konsumen yang sebagian besar pekerja dan profesional di kawasan industri Bekasi, kami menawarkan harga Rp 14 juta per meter persegi," sambung Francis.

Rencananya, 48 Bekasi City Center yang konstruksinya dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (persero) akan diserahterimakan pada 2020 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau