Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 65 Triliun Hilang Per Tahun akibat Kemacetan di Jadebotabek

Kompas.com - 09/01/2019, 10:30 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kita kehilangan Rp 65 triliun setiap tahun akibat kemacetan yang terjadi di kawasan Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jadebotabek).

Apabila angka tersebut dijadikan barang, dalam lima tahun sudah bisa berbentuk mass rapid transit (MRT), dan light rail transit (LRT).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan data Bappenas tersebut terkait pelaksanaan sistem transportasi publik terintegrasi.

Baca juga: Penerapan Sistem Transportasi Umum Butuh Kemauan Politik Pemerintah

Menurut Jokowi, kemacetan tersebut harus dihentikan. Karena itu kita harus berani memulai dan merancang supaya semuanya bisa selesai sehingga biaya Rp 65 triliun bisa berubah bentuk yang berguna, bukan menjadi asap yang memenuhi kota.

Dia pun optimistis pembangunan transportasi terintegrasi, seperti MRT, LRT, bus transjakarta, kereta bandara, dan kereta komuter, mampu mengatasi kemacetan lalu lintas di wilayah Jabodetabek.

Dengan syarat, pengelolaannya harus dilakukan dengan baik. Jika tidak, maka kemacetan lalu lintas di Jabodetabek, bahkan kendaraan sampai tidak bisa bergerak, akan semakin banyak terjadi.

“Ke depan, saya kira pengelolaan moda-moda transportasi yang ada ini semuanya harus terkelola dengan baik,” ujar Jokowi, seperti dilansir situs web Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Selasa (8/1/2019).

Dia mengatakan, harus diakui bahwa saat ini kepemilikan jalan berbeda-beda. Ada yang dimiliki oleh Kementerian PUPR, Pemprov DKI, Pemprov Banten, dan Pemprov Jawa Barat.

Pengelolaan semua ruas jalan itu kadang-kadang tidak terintegrasi. Sebagai contoh, berbagai pihak saling menunggu terkait dengan pemeliharaan jalan.

Masyarakat mengunjungi Mini information center MRT di Stasiun MRT Dukuh Atas. Foto diambil Minggu (30/12/2018).KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Masyarakat mengunjungi Mini information center MRT di Stasiun MRT Dukuh Atas. Foto diambil Minggu (30/12/2018).
Untuk itu, Jokowi berharap semua moda transportasi harus terintegrasi, baik intramoda maupun antarmoda.

Jika nantinya MRT dan LRT sudah jadi, semua kereta bandara sudah siap, dan bus transjakarta sudah ada, masyarakat didorong untuk menggunakan transportasi massal yang telah disiapkan tersebut.

“Sehingga, mobil-mobil yang ada di jalanan betul-betul bisa berkurang secara besar-besaran,” ucap Jokowi.

Pengelolaan TOD

Menyangkut transit oriented development (TOD), Jokowi mengakui bahwa penanganannya yang sudah puluhan tahun tidak berjalan baik karena pengelolaannya dilakukan beberapa pihak, yaitu Kementerian BUMN dan kementerian, Pemprov DKI, Pemprov Jabar, dan Pemprov Banten.

Maka dari itu, Presiden menegaskan adanya keterpaduan antar-transportasi perkotaan dengan tata ruang ini yang harus benar-benar dirancang dan dihitung.

Salah satunya dengan strategi meningkatkan akses terhadap angkutan umum melalui pengembangan TOD di berbagai tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com