Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Bertransportasi yang Lebih Baik, Contohlah Negeri Sakura...

Kompas.com - 03/12/2018, 15:30 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

TOKYO, KOMPAS.com - Tak butuh waktu lama bagi Sumumo menangkap sinyalemen kebingungan Kompas.com beserta sejumlah awak media yang tergabung dalam kegiatan Fellowship MRT Jakarta, ketika berada di Stasiun Shinjuku, Tokyo, Rabu (28/11/2018) lalu.

Saat itu, kami tengah melihat informasi dari Google Maps untuk menuju Stasiun Asakusa demi menyaksikan Kuil Asakusa. Sembari melihat gawai pintar, kami juga melongok kondisi sekitar untuk mencari petunjuk.

Sumumo yang mendapati kami kebingungan, langsung menawarkan bantuan.

"Ada yang bisa saya bantu?," ucap Sumumo.

Baca juga: Cara Jepang Paksa Warga Naik Angkutan Umum

Ada rasa khawatir dalam diri kami. Namun saat itu, kami tidak tahu lagi harus mencari informasi ke mana. Sebab, jaringan kereta yang ada di stasiun tersebut cukup banyak.

Shinjuku merupakan salah satu stasiun tersibuk di kawasan Greater Tokyo. Setidaknya, ada lima operator kereta swasta yang beroperasi di stasiun ini, mulai dari Japan Railway (JR) East, Keio Corporation, Odakyu Electric Railway, Toei Subway, dan Tokyo Metro.

Masing-masing operator memiliki rute yang berbeda. JR East misalnya, memiliki enam rute yang berbeda seperti Chuo Main Line (Limited Express), Chuo Line (Rapid), Chuo-Sobu Line, Saikyo Line, Shonan-Shinjuku Line, dan Yamanote Line.

Sumumo-sanKompas.com / Dani Prabowo Sumumo-san

Demikian halnya Keio yang mengoperasikan Keio Line dan Keio New Line dan Toei yang menjalankan Toei Oedo Line dan Toei Shinjuku Line.

Adapun Odakyu dan Tokyo Metro, masing-masing menjalankan satu rute yaitu Odakyu Odawara Line dan Marunouchi Line.

Jangankan orang asing, Sumumo mengaku, tak sedikit orang Jepang yang terkadang bingung ketika berada di dalam stasiun untuk naik kereta.

Hal itu tidak terlepas dari luasnya area stasiun serta banyaknya percabangan kereta. Di samping itu, ratusan ribu masyarakat yang berlalu lalang di dalam area stasiun turut berkontribusi terhadap semakin padatnya situasi di dalamnya.

Sumumo yang baru saja keluar area concourse pun kemudian kembali masuk ke dalam dan mengantar kami menuju pusat informasi serta memberikan buku petunjuk rute tujuan.

"Menolong orang adalah hobi saya. Ini adalah hobi murah dan sangat menyenangkan," tuturnya.

Intervensi Pemerintah

Keramahan yang ditunjukkan Sumumo tentu tidak datang tiba-tiba. Melainkan melalui berbagai proses intervensi yang dilakukan pemerintah bekerja sama dengan operator kereta swasta yang ada di Jepang selama berpuluh-puluh tahun.

Pemerintah Jepang memiliki aturan tentang bisnis perkeretaapian atau railway business act. Dari aturan tersebut, para operator kereta membuat aturan turunan yang memudahkan kegiatan operasi serta mengatur tata tertib masyarakat dalam menggunakan moda transportasi tersebut.

Beberapa gambar karya anak TK yang dipajang di stasiun. Setiap tahun, operator kereta swasta Jepang bekerjasama dengan taman kanak-kanak menyelenggarakan perlombaan untuk mengajarkan etika berkereta.Kompas.com / Dani Prabowo Beberapa gambar karya anak TK yang dipajang di stasiun. Setiap tahun, operator kereta swasta Jepang bekerjasama dengan taman kanak-kanak menyelenggarakan perlombaan untuk mengajarkan etika berkereta.

Halaman:


Terkini Lainnya

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau