KOMPAS.com - Firma non profit asal Hongkong, DOMAT, merancang bangunan sekolah bagi 200 siswa pedesaan di Provinsi Yunnan, China. Kondisi bangunan sebelumnya dinilai kurang layak, khususnya bagi kebersihan para siswa.
"Anak-anak enggan menggunakan fasilitas sebelumnya karena kondisi bangunan yang buruk," ujar DOMAT.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kebiasaan membersihkan diri sehari-hari.
"Tantangan kami adalah membangun kembali fasilitas dengan biaya yang rendah serta tahan lama untuk wilayah pedesaan, serta mendorong anak-anak untuk mengembangkan kebiasaan baik yang dapat dibawa sepanjang hidup mereka," imbuh firma tersebut.
Gedung sekolah ini dibangun dua lantai. Toilet berada di lantai pertama.
Sedangkan kamar mandi di lantai kedua. Uniknya, sekolah ini menerapkan metode penggunaan air kembali.
Air yang digunakan dari kamar mandi, digunakan kembali untuk menyiram toilet. Hal ini untuk mengatasi kekurangan air yang sering terjadi di wilayah ini.
Struktur bangunan dirancang agar serasi dengan lingkungan sekitar. Selain itu, sirkulasi udara di dalam bangunan juga dirancang terbuka sehingga seluruh ruangan tidak memerlukan pendingin udara.