JAKARTA, KOMPAS.com - Penyediaan hunian nyaman dan terjangkau masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang harus diselesaikan.
Berdasarkan catatan angka kebutuhan rumah di Indonesia masih sangat tinggi yakni 11,4 juta unit.
Pembentukan Holding Perumahan dan Pengembangan Kawasan oleh Kementerian BUMN akan mendukung penyediaan kebutuhan perumahan nasional di seluruh cakupan geografis dengan harga terjangkau.
Anggota Program Director Holding Perumahan dan Pengembangan Kawasan Novel Arsyad menjelaskan, dengan sinergi BUMN karya yang masuk di dalam holding ini, akan menciptakan kemandirian keuangan serta peningkatan kapasitas pendanaan untuk memenuhi kebutuhan perumahan nasional.
Baca juga: Kiat Singapura Bereskan Masalah Perumahan
"Belum ada BUMN yang melakukan pembangunan mega township seperti BSD City, kami akan ada di skala itu," kata Novel dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (18/11/2018).
Direktur Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Sistem PT Wijaya Karya (Persero) Tbk itu mengatakan, kawasan pemukiman yang akan dikembangkan holding kelak dilengkapi berbagai fasilitas penunjang yang memberikan kemudahan bagi masyarakat.
"Lihat BSD, segala fasilitas ada. Nanti kemudian kami juga akan masuk ke kawasan industri," kata dia.
Soal lokasi, Novel mengungkapkan, ada beberapa titik di Pulau Jawa yang lokasinya dekat dengan akses jalan tol yang bisa dikembangkan. Namun, ia tak mengungkap, lokasi tersebut.
"Lokasinya sudah cukup banyak. Kalau bicara jalan tol yang ada di Jawa kan cukup banyak. Banyak lokasi potensial di sana berkat adanya konektivitas," ungkap dia.
Untuk diketahui, Holding Perumahan dan Pengembangan Kawasan sendiri terdiri atas enam BUMN Karya, Perum Perumnas menjadi pemimpin holding.
Adapun enam anggotanya yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Virama Karya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Indah Karya (Persero) dan PT Bina Karya (Persero).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.