Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REI Klaim Proyek Perumahan Anggotanya di Palu Aman dari Gempa

Kompas.com - 01/10/2018, 14:12 WIB
Erwin Hutapea

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Real Estat Indonesia (REI) menyatakan bahwa sejumlah proyek perumahan yang dibangun oleh anggota REI di Palu, Sulawesi Tengah, tidak mengalami kerusakan berarti akibat gempa bumi yang terjadi pada Jumat (28/9/2018).

Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat REI Paulus Totok Lusida saat ditanya mengenai dampak gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala pada akhir pekan lalu.

“Relatif tidak ada masalah untuk teman-teman REI di Sulawesi Tengah. Setelah gempa, hampir tidak ada yang rusak,” ujar Totok, panggilan akrabnya, ketika dihubungi Kompas.com, Senin (1/10/2018).

Menurut data yang diperoleh, ucapnya, ada lima perumahan yang hanya sedikit mengalami kerusakan. Lokasi perumahan itu berada di wilayah Palu dan sekitarnya.

Totok mengaku bahwa perumahan itu juga mendapat pujian dari pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) karena kualitas yang dinilai cukup bagus.

“PUPR bilang hampir tidak terdampak gempa. Itu bagus, bisa jadi contoh nasional,” imbuhnya.

Meski demikian, ada perumahan terdampak lumpur yang dibawa arus air sebagai efek berkelanjutan dari tsunami yang terjadi.

“Kalau yang terdampak lumpur enggak bisa dihindari karena ada tsunami,” kata Totok.

Baca juga: Tak Cuma Rumah, Hotel dan Fasilitas Komersial di Palu Ikut Hancur

Pihaknya berencana akan melakukan kunjungan ke lokasi gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulteng, dalam waktu dekat. Namun, tidak disebutkan kepastian waktunya.

Sebelumnya, dia menambahkan, REI bersama Kementerian PUPR melakukan kunjungan ke Palu pada awal September lalu.

Kunjungan yang juga didampingi pejabat pemerintah setempat itu bertujuan meninjau beberapa proyek perumahan yang dikembangkan anggota REI Sulteng.

Dari hasil peninjauan itu, diketahui bahwa kualitas bangunan yang dianggap cukup baik di sana karena keberadaan tol laut yang membuat biaya transportasi dan distribusi bahan bangunan menjadi lebih terjangkau.

Dengan demikian, ongkos konstruksinya pun lebih murah dan kualitas material bangunan tetap terjaga.

“Di Indonesia timur ada tol laut, harga bangunannya jadi lebih murah dan kualitasnya meningkat,” pungkas Totok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau