Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Bekas Tahanan Disulap Jadi Rumah Tinggal

Kompas.com - 28/10/2018, 12:53 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah bus yang dulunya digunakan untuk mengangkut para tahanan diubah menjadi sebuah rumah.

Pasangan When Meag dan Ben Piorier memutuskan untuk membeli sebuah bus bekas tahanan dan merenovasi interiornya. 

-Meag Poirier -
Bagian dalam bus awalnya mirip dengan bus pada umumnya.

Hanya, karena alat transportasi ini digunakan untuk mengangkut para tahanan, maka interior bus dilengkapi dengan beberapa alat tambahan, seperti meja panjang, sambungan listrik, tiga buah penjara kecil, dan tiang-tiang penghalang di sekeliling jendela.

Selama dua tahun, Poiriers menghabiskan akhir pekannya untuk merenovasi interior bus seluas lebih dari 15 meter persegi ini.

"Semua yang benda yang ada seperti lemari, tempat tidur, hingga tirai dibuat secara custom," ujar Piorier.

Pasangan asal AS ini menggunakan banyak material dan barang bekas untuk membuat furnitur di dalam bus.

Interior bus

-Meag Poirier -
Piorier menjelaskan, interior bus dibuat dengan tanpa menggunakan sekat. Dari depan, terdapat dapur dan ruang makan. Kemudian di belakangnya terpasang ruang tamu lengkap dengan sofa.

Rumah busMeag Poirier Rumah bus
Pasangan ini juga menambahkan tempat tidur yang diletakkan di atas lemari penyimpanan. Tak hanya itu saja, interior di dalam bus juga dilengkapi dengan pemanas ruangan dan tempat penyimpanan air. Tempat ini mampu menampung 80 galon air dalam sekali perjalanan.

Bahkan, untuk mendukung perjalanan panjang, Poiriers menambahkan panel surya dengan daya sebesar 600 watt.

Menurut Poiriers, salah satu hal yang menantang dalam merenovasi interior di dalam bus adalah membuat barang-barang dengan bahan bekas dan insulasi.

Poiriers menghabiskan musim panas hanya untuk mengisulasi seluruh bagian bus, dari lantai hingga kelangit-langit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com