Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba LPKR Tembus Rp 1,1 Triliun

Kompas.com - 28/10/2018, 10:02 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendapatan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) meningkat 13 persen yoy menjadi Rp 5,6 triliun. Adapun laba bersih LPKR naik 135 persen yoy menjadi Rp 1,1 triliun untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2018.

Demikian hasil audit laporan keuangan LPKR pada semester 1 2018. Berdasarkan laporan tersebut, kenaikan laba bersih perusahaan disebabkan oleh keuntungan atas dekonsolidasi PT Mahkota Sentosa Utama, yakni anak usaha tidak langsung dari LPKR dengan keuntungan bersih mencapai Rp 1,3 triliun.

Laporan itu mencatat pendapatan dari divisi layanan kesehatan (healthcare) mencapai Rp 2,8 triliun. Hal itu terutama didorong oleh pendapatan dari 8 rumah sakit yang naik 7,7 persen yoy menjadi Rp 1,4 triliun dari Rp 1,3 triliun.

Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya, dalam siaran pers paparan laporan hasil audit, Jumat (26/10/2018) menyampaikan bahwa pendapatan dari 11 rumah sakit naik 8,3 persen yoy menjadi Rp 909 miliar dari Rp 839 miliar. Tahun lalu ada 10 rumah sakit yang baru dibuka dan tahun ini divisi tersebut mencatat pendapatan Rp 134 miliar atau naik 481,5 persen yoy dari Rp 23 miliar.

"Selain itu kunjungan pasien rawat jalan juga 13 persen yoy dan penerimaan pasien rawat inap meningkat sebesar 15 persen yoy," tutur Ketut.

Sementara itu, pendapatan divisi usaha residensial dan pembangunan kawasan meningkat 17 persen yoy menjadi Rp 1,8 triliun dari Rp 1,6 triliun. Kenaikan itu dipicu oleh peningkatan pendapatan pengembangan kawasan yang sebesar 49 persen yoy menjadi Rp 1,4 triliun.
 
Ketut menambahkan, hanya pendapatan dari divisi komersial yang meliputi mal ritel dan hotel, yang sedikit naik, yakni 3 persen yoy menjadi Rp 376 miliar. Hal itu, menurut Ketut, akibat penurunan pendapatan divisi mal ritel sebesar 8 persen yoy menjadi Rp 177 miliar.

"Kalau pendapatan hotel naik sebesar 16 persen yoy menjadi Rp 199 miliar," papar Ketut.

Adapun pendapatan dari divisi manajemen aset LPKT meningkat 9 persen yoy menjadi Rp 522 miliar yang disebabkan oleh berkembangnya aset yang dikelola.
 
Sementara pendapatan recurring LPKR tumbuh 12 persen yoy menjadi Rp 3,7 triliun dan memberikan kontribusi 67 persen dari total pendapatan perseroan pada semester pertama 2018 ini.
 
"Bank Indonesia sudah menaikkan suku bunga acuannya beberapa kali. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi bersamaan dengan ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang antara Amerika Serikat dengan China serta tekanan pada rupiah yang berkelanjutan akan berdampak buruk terhadap sentimen orang-orang untuk membeli properti di tahun ini," kata Ketut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau