Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rancangan Gedung Ini Meniru Cara Kerja Rayap

Kompas.com - 07/10/2018, 13:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sarang rayap memiliki kemampuan unik yang mampu menjaga suhu tetap dingin meski temperatur di luar meningkat.

Sarang ini juga berkemampuan untuk menjaga suhu di dalam ruangan tetap stabil meski temperatur di luar berubah.

Rayap memiliki sistem pendinginan yang cerdas. Mereka membangun saluran udara di sekeliling sarang.

Baca juga: Morpheus, Hotel Unik dengan Eksterior Tak Biasa

Udara diserap masuk lewat salah satu lubang di sisi sarang, kemudian dialirkan melalui saluran. Udara yang ada di dalam sarang selalu berganti, sehingga tetap menjaga kondisi tetap dingin.

Eastgate CentreGary Bembridge Eastgate Centre

Teknik pendinginan inilah yang kemudian ditiru oleh arsitek Mick Pearce ketika ia merancang gedung Eastgate Centre di Harare, Zimbabwe.

Awalnya, pemilik gedung menginginkan bangunan yang selalu sejuk meski udara Zimbabwe terasa panas.

Namun sayangnya, pemilik gedung tidak ingin menghabiskan banyak uang untuk membeli dan merawat alat pendingin udara.

Untuk itu, Pearce kemudian mengembangkan desain bangunan dengan meniru cara kerja sarang rayap, untuk Eastgate Centre.

Sejak dibuka pada 1996, gedung ini difungsikan sebagai pusat perbelanjaan dan perkantoran.

Gedung ini dibangun dengan meniru rancangan desain sarang rayap, yang mampu mengatur kondisi suhu ruangan tetap terjaga.

Dalam dunia arsitektur, teknik ini bernama Biomimicry. Biomimicry merupakan aktivitas merancang atau memproduksi suatu bahan dan sistem dengan meniru cara kerja alam.

Bangunan ini mampu menyerap panas tanpa mengubah temperatur ruangan. Suhu di dalam ruangan dijaga agar tetap berada di angka 27 derajat celsius pada siang hari dan 13 derajat saat malam hari.

Tidak seperti bangunan lain yang memanfaatkan jendela besar sebagai sumber pencahayaan, Eastgate Centre justru dibangun dengan jendela yang berukuran kecil. Ukuran jendela ini meminimalisir penyerapan panas.

Pada bagian tengah bangunan terdapat atrium yang cukup besar dan lapang. Selain berfungsi memberikan ruang lapang pada bangunan, atrium ini juga menjadi penyalur udara ke seluruh lantai.

Eastgate Centreasknature.org Eastgate Centre
Di dalam ruangan, kipas-kipas angin berukuran kecil ditempatkan. Kipas ini bertujuan untuk mengalirkan udara sejuk dari luar kemudian disalurkan ke semua lantai.

Udara ini kemudian masuk ke dalam setiap ruangan melalui celah di sisi tembok. Ketika temperatur naik, maka udara panas akan dilepaskan melalui salulran yang sama ke atap.

Blok-blok beton yang ada juga memiliki kemampuan menyerap udara panas. Dengan cara ini, penggunaan energi dapat ditekan hingga 34 persen dibanding bangunan serupa di Zimbabwe.

Maka, jika arsitek saja mampu merancang bangunan ramah energi dengan meniru sarang rayap, bagaimana dengan bahan alami lainnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau