SOLO, KOMPAS.com - Jika sebagian ruas
Jalan Tol Solo-Ngawi beroperasi, diyakini dapat mengurangi beban arus lalu lintas di jalur arteri Kota Solo.
Selama ini, kendaraan baik yang berasal dari Semarang maupun Yogyakarta, harus melalui jalur arteri terlebih dahulu bila ingin menuju ke arah Sragen.
"Solo ini kan tidak punya ring road ya, sehingga semua kendaraan harus menuju kota Solo kalau menuju ke arah Sragen dan Karanganyar," kata Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) David Wijayatno kepada Kompas.com, Sabtu (14/7/2018).
Dalam kondisi normal, David mengatakan, masyarakat butuh waktu paling tidak satu jam lebih untuk menuju Sragen dari Solo.
Dengan kelak beroperasinya segmen ini, waktu perjalanan masyarakat bisa ditempuh hingga 50 persen.
"Jadi itu bisa 30 menit (waktu tempuhnya)," cetus David.
Hari ini, Minggu (15/7/2018), Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan
Tol Solo-Ngawi segmen Kartasura-Sragen sepanjang 35,22 kilometer.
Secara keseluruhan, panjang tol ini mencapai 90,43 kilometer. David mengatakan, setidaknya sudah ada empat kilometer dari ruas tol ini yang telah beroperasi yaitu untuk segmen yang berbatasan dengan Tol Ngawi-Kertosono, mulai dari Simpang Susun Ngawi-Klitik.
Sementara, untuk ruas Sragen-Ngawi sepanjang 50,8 kilometer, saat ini pekerjaan konstruksi telah mencapai 93,51 persen dan pembebasan lahan mencapai 97,88 persen.
Pekerjaan fisik yang tersisa yakni pembangunan lima overpass yang belum bisa dilaksanakan karena pembebasan lahan yang belum selesai.
Meski demikian, ia berharap, proses pembebasan lahan itu tidak akan memakan waktu lama, sehingga pekerjaan konstruksi dapat dilanjutkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.