Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestapa Ritel Singapura, “Food Court” Pun Bangkrut

Kompas.com - 06/07/2018, 15:13 WIB
Haris Prahara,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Mal.www.shutterstock.com Mal.
SINGAPURA, KOMPAS.com – Bisnis makanan dinilai relatif lebih aman dari guncangan ritel dewasa ini. Namun, kondisi berikut bisa membuat pandangan itu berubah.

Sebagaimana dilansir Straits Times, Jumat (6/7/2018), sebuah pujasera (food court) bernama NTUC Foodfare di Kallang Wave Mall gulung tikar.

NTUC Foodfare menyusul sejumlah penyewa lainnya yang terlebih dahulu hengkang, misalnya Forever 21 dan toko elektronik Harvey Norman.

“Masa sewa di Kallang Wave Mall sudah berakhir. Kami memutuskan tidak memperpanjangnya karena pertimbangan bisnis,” ungkap NTUC Foodfare dalam pernyataan resminya.

Meski begitu, pihak NTUC Foodfare enggan mengelaborasi lebih lanjut aksi tutup pujasera tersebut.

Asal tahu saja, sejak 2016, satu demi satu gerai makanan di pujasera itu angkat kaki. Musababnya adalah lesunya jumlah pengunjung.

Pengumuman tutupnya NTUC Foodfare di Kallang Wave Mall, SingapuraSTRAITS TIMES/KELVIN CHNG Pengumuman tutupnya NTUC Foodfare di Kallang Wave Mall, Singapura
Seorang penata rambut di salon KCuts 10, tetangga NTUC Foodafre, mengeluhkan kondisi pusat belanja tersebut yang kian lama kian suram. Kondisi itu dipandangnya berbanding terbalik dengan pusat belanja di Harbour Frount atau bahkan Orchard Road.

“Ketika ada pesta diskon di mal lain, antusiasmenya tinggi. Di sini, situasinya menyedihkan,” keluh wanita itu.

Terkait buramnya masa depan Kallang Wave Mall, General Manager SMRT Alpha Judy Wee mengatakan, manajemen mal telah berupaya sebaik mungkin menggairahkan bisnis.

“Kami tengah merevitalisasi mal ini dan menghadirkan sejumlah tenant baru. Tak lain, tujuannya menambah pengalaman belanja, makan, dan hiburan bagi para pengunjung,” ucap Judy.

Baca juga: Peritel Makanan Makin Agresif, Gilas Peran Department Store di Mal

Menurut pakar ritel dari Singapore Management University, Seshan Ramaswami, faktor lokasi bisa menjadi penyebab utama rontoknya bisnis suatu pusat belanja.

Karena itu, lanjut dia, menjadi krusial bagi pengelola pusat belanja untuk menghadirkan pengalaman seunik mungkin untuk menarik pengunjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau