Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Semarang Usulkan Zonasi Rawapening

Kompas.com - 24/04/2018, 20:18 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang mengusulkan zonasi Danau Rawapening agar bisa mengakomodasi seluruh kepentingan di sekitar danau alam terluas di pulau Jawa ini.

Usulan tersebut tengah dikaji oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Bupati Semarang Mundjirin menyampaikan hal tersebut saat Pengumuman Pemenang Lomba Video Pendek "Keindahan Rawa Pening" dalam rangka Ulang Tahun ke 19 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Tengah di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Selasa (24/4/2018) siang.

Baca juga : Pemerintah Kerahkan Berbagai Upaya Bangun Pariwisata Rawapening

Menurut Mundjirin, nantinya akan ditentukan zonasi eceng gondok, keramba ikan, wisata, dan zonasi pertanian.

"Di Rawapening semua tahu, selain ada perikanan peternakan, pertanian, bahkan juga untuk air minum,  energi dan pariwisata. Dan sekarang sedang digalakkan untuk pariwisatanya, dibantu sepenuhnya dari kementerian PUPR," tutur Mundjirin.

Terkait rencana penetapan zonasi tersebut, kata Maundjirin, diperlukan sosialisasi kepada warga agar tidak ada gejolak saat proses implementasi.

Pemandangan danau Rawapening dilihat dari Bukit Cinta, Banyubiru, Kabupaten Semarang.Kompas.com/ syahrul munir Pemandangan danau Rawapening dilihat dari Bukit Cinta, Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Saat ini, lanjutnya, upaya pembersihan eceng gondok oleh Kementerian PUPR masih terus berjalan. Berdasarkan catatannya, luas eceng gondok yang sudah dibersihkan tersisa 400 hektar, dari target awal sekitar 800 hektar.

Sedangkan total luasan perairan Rawapening yang tertutup eceng gondok seluas lebih dari 1.000 hektar.

"Diperlukan waktu kira-kira tiga tahun, ini sudah jalan setahun. Nanti mudah-mudahan dipercepat, karena akan dibantu alat tambahan dari pusat,” kata Mundjirin.

Terkait pelaksanaan lomba video pendek, Mundjrin melihatnya sebagai bentuk dukungan terhadap upaya Pemkab Semarang dalam mempromosikan Rawapening sebagai destinasi wisata air tawar yang menjadi andalan Pariwisata Jawa Tengah.

Baca juga : Percepat Revitalisasi Rawapening, Pemerintah Tambah 2 Alat Pemanen

Menurut Mundjirin, pembangunan pariwisata Rawapening tidak harus menunggu proses revitalisasi yang dilakukan oleh Kementerian PUPR selesai.

"Ternyata tidak usah menunggu selesai, tapi bareng-bareng. Sambil berjalan kami mengadakan pembangunan (Pariwisata) di Rawapening," sambung dia. 

Gembok cinta di bukti cinta Objek Wisata Rawapening, Semarang, Jawa Tengah. 500 hektar lahan di Danau Rawapening saat ini masih ditutupi eceng gondok.KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Gembok cinta di bukti cinta Objek Wisata Rawapening, Semarang, Jawa Tengah. 500 hektar lahan di Danau Rawapening saat ini masih ditutupi eceng gondok.
Mundjirin berharap semua pihak mendukung revitalisasi Rawapening. Ia juga mengimbau para ahli danau untuk memberikan masukan bagaimana danau seluas 2.700 hektar ini dibangun.

Sedangkan kepada para nalayan dan petani, Mundjirin mengajak bersama-sama memelihara kelestarian Rawapening dari ancaman sedimentasi.

Dalam kesempatan itu Mundjrin secara khusus mengapresiasi PT Sido Muncul karena peduli terhadap Rawapening.

Di antaranya dengan pembuatan iklan berlatar pelestarian dan promosi Rawapening. Selain itu, Sido Muncul juga memanfaatkan gulma eceng gondok sebagai bahan bakar alternatif yang digunakan dalam proses produksi jamunya.

"Sekarang juga menjadi sponsor kegiatan lomba IJTI ini, jadi sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada pak David Hidayat (Direktur Sido Muncul)," imbuhnya.

Ketua IJTI Jateng Teguh Hadi Prayitno mengatakan, selain dalam rangka memeringati ulang tahun ke 19 IJTI Jawa Tengah, kegiatan ini juga bertujuan membantu pemerintah dalam menggiatkan pariwisata di danau Rawapening.

Menurut Teguh, sulit bagi para juri memilih 6 video terbaik dari 123 video yang ikut serta dalam lomba video pendek "Keindahan Rawa Pening".


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com