JAKARTA, KOMPAS.com – Para pelaku usaha pusat perbelanjaan konvensional harus memutar otak agar bisnis mereka tetap moncer tahun ini. Gempuran bisnis perbelanjaan daring atau e-commerce makin agresif tahun ini.
Setelah Matahari dan Debenhams yang menutup beberapa toko fisik mereka, menurut Colliers International Indonesia, menyusul peritel luar negeri yang juga bakal hengkang tahun ini. Seperti Clarks, Banana Republic, Gap, dan New Look.
Baca juga : Peritel Makanan Makin Agresif, Gilas Peran Department Store di Mal
“Mal harus lebih dinamis untuk menghadapi persaingan dengan online shop,” kata Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto di Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Salah satu langkah yang bisa dilakukan yakni dengan lebih sering mengganti penyewa mereka, khususnya untuk mal kelas mengengah ke bawah. Pusat perbelanjaan segmen inilah yang menurut Colliers paling merasakan dampak e-commerce.
Menurut Ferry, ada tendensi bahwa yang paling sering bertransaksi dengan online shop yaitu kelompok masyarakat ini.
Baca juga : Online Shopping Makin Marak, Sejumlah Merek Asing Bakal Hengkang
Selain memanfaatkan kemudahan bertransaksi, mereka juga mencari produk dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan berbelanja di pusat perbelanjaan modern.
“Pergantian penyewa harus dilakukan berkala. Tidak bisa gitu-gitu aja karena pasti ditinggalkan,” kata Ferry.
Di samping itu, pengelola pusat perbelanjaan harus bisa memberikan pengalaman lebih kepada masyarakat yang berkunjung, yang tidak bisa mereka dapatkan dari online shop.
“Mal itu harus bisa menjadi tempat berkumpulnya komunitas. Hal itulah yang dilakukan co-working space,” tuntas Ferry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.