Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Bangun Resor Pantai Khusus Wanita Berbikini

Kompas.com - 02/03/2018, 16:00 WIB
Arimbi Ramadhiani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pewaris baru Arab Saudi, Pangeran Mohammed telah mengumumkan rencana untuk membuat sebuah resor pantai sejalan dengan berlakunya undang-undang khusus yang mengizinkan wanita memakai bikini.

Sebagai bagian dari upayanya untuk memodernisasi ekonomi Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bakal mengembangkan resor Laut Merah mewah di pantai barat laut negara tersebut.

Baca juga : Sewa Properti di Arab Saudi Harus Terdaftar secara Online

Mengetahui bahwa pengunjung perempuan asing tidak mungkin datang ke pantai mengenakan abaya, pemerintah setempat akan menetapkan aturan yang sesuai standar internasional.

Untuk diketahui, Undang-undang Arab Saudi tentang wanita termasuk yang paling represif di dunia, antara lain larangan mengemudi dan larangan bepergian tanpa izin dari saudara laki-laki.

Wanita juga diharapkan menutupi kulit dan rambut mereka saat berada di luar, meski undang-undang tersebut tidak diberlakukan secara seragam.

Demikian halnya dengan alkohol yang dilarang, namun  belum jelas apakah akan diizinkan di resor baru ini atau tidak.

Investasi publik

Pengelola dana investasi publik Arab Saudi menggambarkan, proyek tersebut akan menjadi tujuan wisata berupa resor mewah dan indah yang didirikan di 50 area alami.

"Proyek Laut Merah akan menjadi resor mewah yang terletak di seberang laguna dan menyatu dengan alam," tulis operator.

Resor ini juga akan dikelola dengan standar baru dan mengadopsi pembangunan berkelanjutan dengan visi membawa Arab Saudi pada peta pariwisata internasional.

Konstruksinya dimulai pada 2019 dengan tahap pertama selesai pada 2022. Adapun kapasitas resor ini bisa menampung sejuta pengunjung saat beroperasi kelak tahun 2035.

Proyek Laut Merah sendiri merupakan bagian dari Visi Pangeran Mohammed 2030, yaitu sebuah rencana untuk mendiversifikasi ekonomi Saudi dan menghilangkan ketergantungannya pada minyak.

Beberapa investor asing telah memuji inisiasi pangeran muda tersebut, namun pihak lain mengatakan bahwa rencananya tidak akan berhasil.



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau