JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras di kawasan hulu Sungai Ciliwung yang terjadi Senin (5/2/2018) kemarin, telah membuat debit air meningkat. Akibatnya, sejumlah titik di wilayah DKI Jakarta pun terkena imbas luapan sungai.
Di beberapa titik seperti di Kelurahan Cawang, ketinggian air rata-rata berkisar antara 30 hingga 130 sentimeter. Sementara di Kampung Melayu, ketinggian air mencapai 50 sentimeter.
Banjir juga terlihat di Kelurahan Pejaten Timur. Sejumlah warga terpantau mengungsi ke rumah saudara atau tempat yang lebih tinggi lantaran rumah mereka terendam.
Dalam mengatasi banjir, sejak 2013 lalu Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum (PUPR) telah melakukan sejumlah langkah antisipasi. Apa saja langkah tersebut?
1. Penambahan jumlah Pintu Air Manggarai
Debit air yang tinggi diiringi sampah dengan volume besar, membuat sejumlah saluran air tersendat.
Untuk mengurangi sumbatan yang ada, pemerintah melakukan sejumlah langkah. Salah satunya meningkatkan kapasitas Pintu Air Manggarai.
Sebelum kapasitasnya ditingkatkan, debit air yang melewati pintu tersebut hanya 340 meter kubik per detik. Namun saat ini sudah mencapai 500 meter kubik per detik.
"Apabila sampah menumpuk dapat mengakibatkan backwater sehingga dapat mengakibatkan limpas dan menggenangi daerah di bantaran sungai," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso dalam keterangan tertulis.
2. Normalisasi Sungai Ciliwung
Upaya normalisasi Sungai Ciliwung kini tengah dilakukan untuk mengembalikan lebar sungai tersebut secara normal, yaitu 35-50 meter.
Sejauh ini, dari panjang 19,5 kilometer yang digarap antara Pintu Air Manggarai hingga Jalan TB Simatupan, sudah 60 persen yang rampung.
"Sementara 40 persen lagi apabila tanahnya sudah dibebaskan oleh Pemerintah DKI Jakarta, akan kami selesaikan," kata Imam.
Pembebasan lahan juga masih menjadi kendala Pemerintah dalam penyelesaian pembangunan Sudetan Ciliwung yang akan mengalirkan debit banjir Sungai Ciliwung sebesar 60 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur (KBT).
Selain normalisasi, Imam menambahkan, dinding sungai juga akan diperkuat. Selain itu juga akan dibangun tanggul yang dilengkapi dengan jalan inspeksi di sepanjang sisi sungai sekaligus menjadi sempadan sungai dengan lebar 6-8 meter.