JAKARTA, KOMPAS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui secara kelayakan finansial, keuntungan investasi dari Jalan Tol Trans-Sumatera masih sangat kecil dengan tingkat pengembalian yang panjang.
Namun demikian, itu tak menghalangi konsentrasi pemerintah untuk melakukan percepatan dan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Pulau Sumatera ini.
Baca juga : Baru Selesai 14,5 Kilometer, Tol Lampung Diresmikan Jokowi
Jokowi mengatakan hal itu saat meresmikan tol perdana di Lampung, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Minggu (21/1/2018).
"Memang banyak yang mengatakan hitung-hitungannya masih sangat kecil keuntungananya. Internal Rate of Return (IRR)-nya kecil, return-nya masih panjang. Tapi, ini adalah kebutuhan yang tidak bisa kita tunda jika ingin menang dalam kompetisi dengan negara-negara lain," tutur Jokowi.
"Kita akan terus berkonsentrasi di pembangunan infrastruktur, memang ini (ruas Bakauheni-Terbanggi Besar) baru sedikit selesai, saya yakin akhir tahun banyak infrastruktur yang selesai," tambah Jokowi.
Baca juga : Naiki Truk, Jokowi Isyaratkan Tol Lampung Jalur Logistik Nasional
Tak tanggung-tanggung, dari sisi pembiayaan, tol ini bakal menelan investasi sekitar Rp 16,8 triliun yang dipenuhi dari porsi modal atau ekuitas sudah 52 persen dan 48 persen melalui skema pinjaman perbankan.
Baca juga : Gratis, Lintasi Tol Pertama di Lampung Hingga Masa Mudik Lebaran
Dari total sepanjang 140,9 kilometer, pembangunan tol yang sudah selesai konstruksinya baru mencapai 14,5 kilometer.
Tol ini mencakup Bakaheuni-Terbanggi Besar Paket 1 Bakauheni-Sidomulyo, yaitu Segmen Pelabuhan Bakauheni-Simpang Susun (SS) Bakauheni sepanjang 8,9 kilometer serta Paket 2 Sidomulyo-Kotabaru, yakni Segmen SS Lematang-SS Kotabaru sepanjang 5,6 kilometer.
Paket 2 dari Sidomulyo ke Kotabaru sepanjang 40,6 kilometer dengan kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Paket 3 dari Kotabaru ke Metro sepanjang 29 kilometer dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan paket 4 dari Metro ke Terbanggi Besar sepanjang 31,93 kilometer, dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.