JAKARTA, KOMPAS.COM - Tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang merupakan jalan bebas hambatan pertama di Lampung, bisa dilalui tanpa tarif hingga Juni atau masa mudik Lebaran 2018 sebagai bagian dari sosialisasi kepada masyarakat.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan kepada Kompas.com, Minggu (21/1/2018).
"Iya gratis sampai Juni bersama segmen tol yang lain," ujar Herry.
Baca juga : Baru Selesai 14,5 Kilometer, Tol Lampung Diresmikan Jokowi
Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, dirancang sepanjang 140,9 kilometer. Dari total panjang itu, yang baru selesai pembangunannya 14,5 kilometer.
Jalan tol yang diresmikan ini mencakup Bakaheuni-Terbanggi Besar Paket 1 Bakauheni-Sidomulyo, yaitu Segmen Pelabuhan Bakauheni-Simpang Susun (SS) Bakauheni sepanjang 8,9 kilometer serta Paket 2 Sidomulyo-Kotabaru, yakni Segmen SS Lematang-SS Kotabaru sepanjang 5,6 kilometer.
Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar merupakan salah satu dari 24 ruas Tol Trans Sumatera yang dikembangkan oleh PT Hutama Karya melalui penugasan dari Pemerintah dan ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN).
Meski dari sisi kelayakan finansial masih sangat kecil memberikan keuntungan bagi investor, namun tetap dibangun karena menjadi kebutuhan untuk memenangkan persaingan global.
Secara umum, progres konstruksi Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sudah 65,65 persen dan progres pembebasan lahan 95,2 persen.
"Untuk Bakauheni-Terbanggi besar, saya optimis dapat terhubung Juli 2018. Kita dorong untuk terus ke Kayu Agung hingga ke Palembang juga bisa segera selesai," kata Basuki.
Paket 2 dari Sidomulyo ke Kotabaru sepanjang 40,6 kilometer dengan kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Paket 3 dari Kotabaru ke Metro sepanjang 29 kilometer dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan paket 4 dari Metro ke Terbanggi Besar sepanjang 31,93 kilometer, dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Dari sisi pembiayaan, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar menelan investasi sekitar Rp 16,8 triliun yang dipenuhi dari porsi modal atau ekuitas sudah 52 persen dan 48 persen melalui skema pinjaman perbankan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.