Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marks and Spencer Tutup Pusat Distribusi di London

Kompas.com - 18/01/2018, 10:00 WIB
Haris Prahara

Penulis

Kompas.com – Peritel ternama asal Inggris, Marks and Spencer, kembali melepas asetnya. Setelah menjual gerai di Hongkong dan Makau, kini toko pakaian itu menutup pusat distribusi di negeri asalnya.

Menyusul penjualan akhir tahun yang dianggap mengecewakan, Marks and Spencer bergegas menghemat operasional perusahaan.

Melansir The Guardian, Kamis (18/1/2018), dengan tutupnya pusat distribusi Neasden di London tersebut, sebanyak 380 karyawan terancam diberhentikan.

Adapun langkah penutupan tersebut merupakan bagian dari rencana induk CEO Steve Rowe dalam lima tahun.

Meskipun menutup pusat distribusi di London, dikabarkan peritel itu bakal mengoperasikan pusat distribusi pada wilayah lain di Inggris. Tidak tahun ini, melainkan untuk tahun depan.

Kabar yang beredar, pusat distribusi itu nantinya berada di Welham Green, Hertfordshire.

Gordon Mowat, Direktur Rantai Pasokan dan Logistik Marks and Spencer, mengatakan, situs baru di Welham diharapkan memberi layanan dan ketersediaan yang lebih baik bagi pelanggan.

Ilustrasi logistikcybrain Ilustrasi logistik
"Lokasi ini memiliki jaringan transportasi yang baik dan kami ingin membangun operasinal besar di sana. Keputusan untuk memindahkan operasi dari Neasden ke daerah lain tidaklah mudah, ini adalah bagian penting transformasi kami,” papar Gordon.

Sebelumnya, CEO Steve Rowe juga telah melakukan serangakaian perubahan di Marks and Spencer. Perubahan itu antara lain menutup gerai yang tidak prospektif serta menghentikan operasional di China.

Baca juga: Stop Beroperasi, Marks and Spencer Hengkang dari China

Langkah gesit perlu diambil menyusul statistik yang menunjukkan tren penurunan penjualan produk Marks and Spencer.

Selama 13 pekan hingga akhir 2017, penjualan pakaian Marks and Spencer turun 2,8 persen. Demikian pula, penjualan produk makanan turun 0,4 persen.

Awal bulan ini, Marks and Spencer mengumumkan rencana outsourcing lebih dari setengah tim teknologi informasi untuk memangkas biaya operasional sekitar 30 juta Poundsterling per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau