Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 4 Tahun, Metode Pembayaran Tunai Bertahap Jadi Pilihan

Kompas.com - 11/01/2018, 07:19 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Sejak 2013, metode pembayaran apartemen dengan cara tunai bertahap masih menjadi primadona di kalangan pembeli.

Hal ini dimanfaatkan pengembang sebagai peluang menjaring konsumen dengan cara menyediakan berbagai macam metode pembayaran tunai bertahap.

"Di tengah kondisi ini, pengembang makin kreatif. Biasanya 3-5 tahun, sekarang ada (pengembang) yang bisa kasih 100 bulan cash installment-nya," ujar Senior Associate Director Colliers Internasional Ferry Salanto saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/1/2018).

Menurut Ferry, cara ini banyak diambil orang karena motif terbesar orang membeli apartemen adalah untuk investasi.

Jika investor harus membeli lewat bank, yaitu dengan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), maka mereka akan menghadapi aturan Loan to Value (LTV) yang mengharuskan uang muka lebih tinggi untuk pembelian rumah kedua, ketiga, dan seterusnya.

"Makanya kurang cocok kalau investasi pembayarannya pakai KPA, apalagi kalau punya cicilan sebelumnya," jelas Ferry.

Aktivitas ini, lanjut dia, berbeda dengan pembelian rumah tapak. Kebanyakan orang masih membeli rumah tapak dengan metode pembayaran melalui bank, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Meski demikian, Ferry melihat ada pergeseran preferensi konsumen dalam mengakses apartemen pada 2017.

Jumlah peminat yang melakukan pembayaran tunai bertahap mulai berkurang dan beralih ke KPA.

Pada 2013, pembeli yang membayar secara tunai bertahap mencapai 63 persen, KPA 16 persen, dan tunai keras 21 persen.

Sedangkan pada 2017, komposisi tunai bertahap turun menjadi 50 persen, KPA naik menjadi 32 persen, dan tunai keras 18 persen.

"Hal ini disebabakan aturan aturan LTV, ada yang 15 persen turun ke 10 persen.
Bahkan ada golongan tertentu yang bisa 5 persen," sebut Ferry.

Di sisi lain, ia menambahkan, masih ada kendala terutama bagi para pembeli rumah pertama untuk memilih metode KPA, yakni dari segi bunga banknya.

Pada 2017, memang sudah mulai ada penurunan suku bunga walaupun bunga efektifnya juga tidak serendah itu.

Di beberapa bank, seperti BRI, Bank Mandiri, BNI, BTN, dan OCBC NISP, bunganya berkisar mulai dari 10-12,5 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com