Jakarta, KompasProperti - Managing Director Synthesis Residence Kemang, Julius Warouw, menyatakan sikap optimistisnya terhadap peluang sektor properti untuk tumbuh di awal tahun politik 2018 yang masih terbuka. Kekhawatiran terhadap tahun politik hendaknya tidak dijadikan kendala oleh pengembang.
Julius menambahkan, banyak strategi bisa dilakukan pengembang untuk menghadapi kondisi tersebut, terutama untuk mewujudkan hunian dengan kelengkapan fasilitas yang membuat penghuni merasakan suasana homey.
"Dan itu sesungguhnya bukan perkara mudah. Banyak hunian vertikal sekarang ini muncul di Jakarta dengan desain modern tanpa ada sentuhan nilai lokal Indonesia yang sejatinya memberi warna lebih universal," ujar Julius, Selasa (9/1/2018).
Padahal, menurut dia, sejalan dengan pertumbuhan hunian saat ini konsumen rindu suasana kultural yang hadir di sekeliling mereka, terutama dengan kehadiran suasana kedaerahan.
"Corak kultural semacam itulah yang akan membawa fase hidup seimbang antara modernisasi tanpa menanggalkan budaya. Sentuhan nilai lokal akan memberi warna lebih universal," tambah Julius.
Julius menunjukkan hal itu pada proyek Synthesis Residence Kemang, yakni proyek apartemen strata title di lahan seluas 2 hektare (ha) dengan total hunian 1.188 unit ini. Hunian vertikal ini mengangkat budaya Jawa dengan nilai universal yang ditunjukan melalui konsep arsitektur berupa sentuhan Batik Kawung dan Pendopo Rumah Joglo.
"Kalau biasanya batik identik dengan pakaian, apartemen ini memberikan motif Batik Kawung pada interior dan eksteriornya. Nuansa Jawa juga kami hadirkan lewat Rumah Joglo yang menjadi lobi utama dari dua tower kembar, Nakula dan Sadewa," papar Julius.
Di depan Rumah Joglo itu, untuk melengkapi nuansa etnik, dibuatlah patung Bancak Doyok karya pematung Wahyu Santosa.
"Semua ini kami buat agar ada sentuhan emosional di situ. Nilai adalah privacy-nya kuat," kata Julius.
Apartemen dengan tiga tower (Arjuna, Nakula, dan Sadewa) ini, juga memiliki lahan terbuka hijau yang dilengkapi dengan Taman Tirta Astana. Di dalam Tirta Astana sendiri, tutur Julius, terdapat Amerta - Swimming Pool, Prasanti - Yoga Pavilion, Ananta - Reflecting Pool, Astaka - Main Gazebo, Pranala - Children Swimming Pool, Dewari - Children Playground, Nismara - Barbeque Area, Samboga - Dining Pavilion, dan Aksara - Reading Pavilion.
"Semua fasilitas ini bisa dinikmati penghuni yang disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing. Dirancang agar penghuni bak bangsawan Jawa yang tinggal turun dan bisa bersantai menikmati taman dan beragam fasilitasnya," kata Julius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.