Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditawarkan ke Investor, Bendungan Tiga Dihaji Tak Laku

Kompas.com - 01/12/2017, 22:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Untuk mendanai pembangunan Bendungan Tiga Dihaji, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencari pinjaman ke pihak luar dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Namun, setelah dikaji lebih lanjut, Bendungan Tiga Dihaji ternyata tidak menguntungkan bagi investor.

"Sudah kami coba dan tunggu-tunggu sampai 3 minggu. Kami sebar ke mana-mana, ternyata mereka (investor) tidak ada yang mau karena listriknya terlalu kecil 22 Mega Watt," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Imam Santoso kepada wartawan, Kamis (30/11/2017).

Menurut Imam, bendungan akan sangat menguntungkan untuk KPBU jika memang fungsinya sebagai penghasil listrik saja.

Namun, jika fungsi bendungan sekaligus untuk irigasi, air baku, dan pengelolaan banjir, maka listrik yang dihasilkan akan menurun.

"Dulunya besar, sekarang manfaatnya untuk irigasi sehingga pihak swasta tidak minat. Oleh karena itu kita gunakan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," kata Imam.

Karena tekanan listriknya kecil, imbuh dia, hal tersebut menjadi tidak menarik bagi investor, mengingat biaya untuk membangun bendungan ini cukup besar yaitu Rp 3,5 triliun.

Rata-rata investor baru tertarik jika listrik yang dihasilkan di atas 100 Mega Watt. Di bawah itu, hitung-hitungan untuk pendapatan investor dari bendungan tidak masuk.

"Kalau (listrik yang dihasilkan) hanya sekitar 20 Mega Watt itu tidak cocok dengan harga bendungannya itu sendiri," sebut Imam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau