Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di Indonesia, Jembatan Holtekamp Dirangkai dari Jarak Jauh

Kompas.com - 29/11/2017, 20:09 WIB
Dani Prabowo

Penulis

SURABAYA, KompasProperti- Konstruksi pekerjaan bentang utama yang menjadi center span Jembatan Holtekamp di PT PAL Indonesia telah rampung.

Kini, satu dari dua bentang utama tersebut siap untuk diangkut dan dikirim ke Jayapura untuk dipasang di Jembatan Holtekamp.

Project Manager Jembatan Holtekamp Rizki Dianugrah menjelaskan, saat ini progres konstruksi seluruh pekerjaan jembatan tersebut telah mencapai 90 persen.

Dengan dikirimnya kedua bentang utama nantinya, maka progres konstruksi hanya tersisa 5 persen.

"Setelah dikirim ke Jayapura, dipasang ke atas jembatan yang sudah ada, lifting, setelah itu dicor lantainya," kata Rizki kepada awak media di Surabaya, Rabu (29/11/2017).

Untuk bentang utama kedua, ia mengatakan, saat ini progres konstruksi telah mencapai 95 persen.

Nantinya, bentang utama tersebut akan dikirim dua pekan selang pengiriman bentang utama pertama.

Jembatan Holtekamp dirancang memiliki panjang keseluruhan 732 meter, dimana panjang jembatan utama yaitu 400 meter.

Sementara, 332 meter sisanya merupakan jembatan pendekat, yang terdiri dari 33 meter pendekat dari arah Hamadi dan 299 meter dari arah Holtekamp.

Menurut Rizki, konstruksi Jembatan Holtekamp ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia.

Umumnya, perangkaian sebuah jembatan dilakukan di lokasi. Namun untuk Holtekamp, perangkaian konstruksi dilakukan di tempat berbeda yaitu di PT PAL Indonesia.

Selain itu, rangkaian bentang utama ini juga dikirim dalam bentuk yang utuh, dengan jarak yang cukup jauh yaitu 3.200 kilometer dari Surabaya ke Jayapura

"Dan pengiriman ini saya yakin pertama kali di Indonesia. Artinya, merakit jembatan seperti ini baru pertama kali kita lakukan, Indonesia lakukan malahan," kata dia.

Rizki mengatakan, metode ini dipilih untuk memitigasi kegagalan konstruksi bila rangka bentang utama dirangkai di Jayapura. Pasalnya, kawasan tersebut dikenal rawan gempa.

Saat ini, anggaran yang terserap untuk konstruksi jembatan utama mencapai 83,9 persen dari biaya konstruksi Rp 858 miliar yang anggarannya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau