KUPANG, KompasProperti - Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis mengatakan, kebutuhan embung untuk provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 4.000 embung.
Namun kata Fary, saat ini jumlah embung yang baru dibangun di provinsi yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia itu masih berkisar 1.000 unit.
"Kami di NTT masih kurang sekitar 3.000 embung sehingga kalau tiap tahun hanya dibangun 30 embung, maka kurang lebih 100 tahun baru bisa penuhi target itu,"kata Fary kepada KompasProperti, di Bendungan Raknamo Kupang, Selasa (28/11/2017)
Fary pun berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah membangun tujuh bendungan besar di NTT. Namun, menurut dia, pembangunan bendungan itu jangan mengurangi kuota embung ukuran kecil.
Fary menuturkan, dalam rapat kerja dan dengar pendapat di DPR, dia menyampaikan di NTT tidak cukup hanya membangun bendungan besar. Program membangun 100 embung per tahun tak kalah penting.
"Sekarang hanya 30 embung per tahun. Kami berharap bendungan besar dan embung kecil dibangun bersamaan dalam rangka penyebaran sumber daya air yang ada di NTT," jelas Fary.
Masih menurut Fary, pembangunan bendungan besar hanya berada di pulau-pulau besar, sedangkan pulau kecil sepertinya ditinggalkan sehingga perlu juga dibangun embung-embung kecil.
Dalam rentang waktu dua tahun terakhir ini, kuota yang dialokasikan oleh pemerintah pusat untuk pembangunan embung di NTT semakin berkurang.
Berkurangnya kuota ini dimulai sejak 2015-2017, pasca pembangunan sejumlah bendungan besar di beberapa kabupaten di NTT.