BOLAANGMONGONDOW, KompasProperti - Pembangunan Bendungan Lolak di Sulawesi Utara telah dimulai sejak awal 2016. Saat ini realisasi fisiknya mencapai 46 persen dan tidak terdapat halangan saat pembangunannya.
Meski demikian, bendungan ini sempat mengalami pembengkakan anggaran yang jumlahnya tidak sedikit.
Sebelumnya, anggaran yang ditetapkan untuk membangun Bendungan Lolak kurang dari Rp 500 miliar, sekarang membengkak lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 1,6 triliun.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, pembengkakan anggaran tersebut disebabkan adanya perubahan desain konstruksi bendungan.
"Desainnya dulu pakai peta gempa 2004 sekarang ini pakai 2014. Ini memengaruhi desain untuk keamanan," ujar Basuki saat peninjauan Bendungan Lolak, Sulawesi Utara, Selasa (14/11/2017).
"Ini bisa dipastikan tahan gempa, kalau kita membangun bendungan berarti kita 'menginvestasi' bencana, jadi makanya harus disetujui Komisi Keamanan Bendungan," jelas Basuki.
Jika desainnya belum disetujui oleh Komisi Keamanan Bendungan, pekerjaan konstruksi belum bisa dilakukan.
Meski kemudian sudah disetujui dan dibangun, bendungan akan diteliti dan diperiksa kembali.
Untuk diketahui, pelaksanaan pembangunan sudah melalui Studi Kelayakan dan Analisa Dampak Bendungan Lolak pada 2006.
Luas irigasi Bendungan Lolak direncanakan sebesar 2.214 hektare dengan penyediaan air baku 500 liter per detik.
Sementara luas daerah tangkapan air sebesar 73,11 kilometer persegi dan panjang sungai 19 kilometer.
Sedangkan volume tampungan total 16,1 juta meter kubik dan luas daerah genangan 97,5 hektar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.