KompasProperti – Ombak kelesuan ritel terus menghantam negeri adikuasa Amerika Serikat. Satu per satu peritel pun karam.
Jika toserba legendaris Sears telah memastikan penutupan 63 gerai pada 2018 maka jejak itu kini diikuti pelaku bisnis lainnya.
Kali ini, peritel Bon-Ton menyatakan pada Kamis (16/11/2017) bahwa setidaknya 40 gerai miliknya bakal gulung tikar pada 2018 mendatang.
Jumlah tersebut merupakan seperenam dari total gerai yang mereka operasikan di negeri Paman Sam, yakni 260 cabang.
Baca juga: Inikah Awal Runtuhnya Kedigdayaan Ritel Amerika Serikat?
Bon-Ton (BONT), perusahaan induk dari Boston Store, Younkers, dan merek department store lainnya, telah kehilangan pundi-pundi keuntungan sejak enam tahun terakhir.
Pada kuartal ketiga 2017, peritel itu telah mengumumkan kerugian sebanyak 44,9 juta dollar AS sebagai akibat turunnya penjualan sebesar 7,6 persen. Jika ditotal, total kerugian Bon-Ton sejak awal 2017 adalah 135,4 juta dollar AS.
Meski telah memastikan penutupan 40 gerainya, perusahaan yang bermarkas di Milwaukee dan York itu belum mengumumkan cabang mana saja yang akan stop melayani pengunjung.
Chief Executive Bon-Ton William Tracy mengatakan, aksi tutup toko itu tak lepas dari lilitan utang. Peritel itu kini berupaya mengembangkan struktur modal baru untuk mendongkrak lesunya bisnis.
"Meskipun hasil di kuartal ketiga tidak sesuai harapan, kami mengambil tindakan yang lebih agresif untuk meningkatkan kinerja serta memperkuat posisi keuangan kami," tegas Tracy, seperti dikutip USA Today.
Penutupan 40 gerai Bon-Ton menambah runyam ritel Amerika Serikat. Sebagai bukti sederhana, hingga awal kuartal ketiga 2017, jumlah toko ritel yang tutup telah mencapai 6.800 gerai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.