PALEMBANG, KompasProperti - Proyek light rail transit (LRT) Palembang, Umatera Selatan, direncanakan bakal memiliki delapan unit rangkaian kereta saat beroperasi pada tahun depan.
Masing-masing rangkaian terdiri dari tiga gerbong yang dapat menampung penumpang maksimum 630 orang atau 210 orang per gerbong.
"Untuk saat ini, jumlah kereta yang dipesan hanya delapan," kata Kepala Proyek Utama LRT Palembang Mas'udi Jauhari kepada awak media di Palembang, Kamis (26/10/2017).
Nantinya, seluruh kegiatan operasional kereta akan dikendalikan secara otomatis dari control room yang berada di depo.
Meski otomatis, Mas'udi menambahkan, tetap akan disiagakan masinis di dalam setiap rangkaian kereta. Masinis itu akan bertugas membantu penumpang bila terjadi kendala teknis saat pengoperasian.
"Misalkan, kecepatan kereta seharusnya turun saat di tikungan, tapi dia tidak turun. Nah, tugas masinis lah untuk menurunkannya. Atau, masinis akan membantuk kontrol buka tutup pintu kereta," ujarnya.
Saat ini, proyek konstruksi LRT Palembang baru mencapai 68,05 persen. Padahal, proyek yang menelan anggaran Rp 10,9 triliun ini dijadwalkan rampung pada Juni 2018.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor dalam proyek ini, terus menggenjot pekerjaan proyek. Ditargetkan, pada Februari 2018 proses pemasangan rel sudah selesai, sehingga dapat segera dilakukan uji coba.