MEDAN, KompasProperti - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara percepatan sertifikasi tenaga kerja konstruksi 2017 serentak di Indonesia di Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Di Medan, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Erry Nuradi menyaksikan semua prosesi acara melalui video conference di lokasi proyek underpass Titi Kuning di Jalan Brigjen Katamso Medan.
Erry duduk sejajar menatap televisi bersama Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah II Paul Ames Halomoan, Kepala Balai Pelatihan Konstruksi Wilayah Aceh, Supai, dan perwakilan dari LPJK serta pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Erry mengatakan, dengan adanya tenaga kerja bersertifikat, kondisi konstruksi proyek-proyek yang ada di Sumut memenuhi standar yang telah ditetapkan.
“Mudah-mudahan dengan sertifikasi ini para tenaga kerja konstruksi semakin berkualitas. Bekerja sesuai standar yang telah ditetapkan dan hasil kerjanya berkualitas,” ujar Erry.
Disampaikannya, dari laporan yang diterima, proyek underpass Brigjen Katamso-Titi Kuning Medan akan berlangsung selama 18 bulan.
“Diperkirakan pertengahan 2018, underpass pertama di Provinsi Sumut ini akan selesai,” katanya.
Sementara Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya pembangunan infrastruktur kepada para tenaga kerja konstruksi. Baginya, infrastruktur merupakan salah satu kunci memenangkan persaingan global.
"Kita berada di era kompetisi global, kompetisi antarnegara. Salah satu kunci untuk memenangkan persaingan, memenangkan kompetisi adalah pembangunan infrastruktur. Ini menjadi fondasi yang sangat mendasar," kata Jokowi.
Sumber daya manusia harus dibangun. Alasannya, Indonesia akan gagal bersaing dengan negara lain bila SDM dan infrastruktur tak maksimal. Jangan bermimpi bisa bersaing dengan negara negara lain, bisa berkompetisi dan memenangkannya kalau infrastruktur tertinggal, katanya.
Presiden juga mengingatkan para pekerja konstruksi jangan berhenti hanya pada sertifikat.
“Sertifikat memang perlu, tapi jangan berhenti hanya pada selembar sertifikat. Saya minta mutunya, kualitasnya, standar-standarnya terus dijaga,” ucapnya.
Dikatakan Jokowi, penjaminan mutu tenaga kerja konstruksi dilakukan dengan terus-menerus, mengadakan pelatihan-pelatihan untuk mengadaptasi perkembangan teknologi terbaru. Karena setiap saat teknologi berubah. Mengingat kemajuan teknologi yang sangat cepat di bidang konstruksi.
“Jangan sampai program percepatan sertifikasi ini jadi ajang transaksi sertifikasi. Tujuan utamanya adalah kualitas, mutu dan standar-standar yang ada,” tegas Jokowi.
Sebelumnya, Plt Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga melaporkan bahwa kegiatan percepatan sertifikasi tenaga kerja konstruksi merupakan upaya merespon percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Sertifikasi ini akan meningkatkan kapasitas tenaga kerja, meningkatkan kesejahteraan bagi pemilik sertifikat dan memberikan hasil pekerjaan yang lebih berkualitas.
Perserta uji kompetensi dan sertifikasi tenaga kerja berjumlah 9.700 tenaga kerja yang tersebar di Indonesia. 9.700 orang ini dibagi menjadi dua kategori yaitu tenaga terampil 9.045 orang.
“Bahasa sehari-harinya mandor, tukang, pelaksana, surveyor, operator dan pengawas. Kedua adalah tenaga ahli sebanyak 655 orang yang sehari-hari bekerja sebagai ahli di bidang K3, administrasi kontrak, manajemen proyek dan manajemen proyek. Untuk wilayah Aceh dan Sumatera Utara terdapat 1.088 peserta yang bekerja pada proyek jalan dan jembatan," kata Danis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.