JAKARTA, KompasProperti - Jaringan hotel yang berbasis di Perancis, Accorhotels Group, masih menguasai pasar perhotelan di Bali.
Berdasarkan catatan Colliers International Indonesia yang mengutip riset STR Global, rantai hotel internasional ini tengah mengembangkan 21 proyek hotel yang mencakup lebih kurang 3.900 kamar.
Menyusul di belakang Accorhotels Group adalah Marriott International dengan 15 proyek hotel dan sekitar 3.100 kamar.
Kemudian berturut-turut di posisi ketiga hingga lima adalah Archipelago International 14 hotel dengan 1.900 kamar, Tauzia Management dengan 13 hotel dan 1.800 kamar, dan Swiss-belhotel International dengan 8 hotel dan 1.500 kamar.
Secara umum, menurut Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto, kinerja tingkat hunian per Kuartal III-2017 telah melampaui pencapaian beberapa tahun lalu.
"Meningkatnya jumlah pengunjung telah mendongkrak tingkat okupansi sepanjang momen-momen puncak sekitar Juli dan Agustus," kata Ferry.
Hingga Juli 2017, turis yang datang ke Bali melalui Bandara International Ngurah Rai mencapai 3.394.580 orang.
Adapun tingkat hunian hotel di Bali selama masa-masa puncak Juli-Agustus mencapai 83 persen dengan kawasan Nusa Dua dan Tanjung Benoa mencatat angka tertinggi yakni 79 persen.
Sementara untuk tarif rerata harian atau average daily rate (ADR) terekam sekitar 121 dollar AS. Angka ini naik 4,2 persen secara bulanan dan 5,9 persen secara tahunan.
Hingga akhir 2017, Bali akan disesaki sekitar 809 kamar. Rinciannya, 522 kamar berasal dari hotel bintang empat, dan 287 kamar merupakan hotel bintang 5.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.