Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak MBR Informal Sulit Akses Perumahan

Kompas.com - 03/10/2017, 13:10 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pemerintah memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa masyarakat dapat hidup sejahtera. Salah di antaranya dengan membantu masyarakat memiliki hunian yang sehat, aman dan berkelanjutan.

Namun, meski sejumlah program pembiayaan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) telah disiapkan pemerintah, tidak sedikit masyarakat yang hingga kini kesulitan mengakses bantuan itu. Terutama, mereka yang bekerja di sektor informal.

Seperti diketahui, setidaknya ada tiga program bantuan pembiayaan rumah subsidi yang telah disiapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yaitu Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan Bantuan Uang Muka (BUM).

"Meski pun masih sudah banyak skema pembiayaan perumahan yang diluncurkan, tapi masih ada sebagian besar masyarkat yang belum dapat mengakses skema pembiayaan tersebut," kata Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti dalam Lokakarya di Hotel Bidakara, Senin (2/10/2017).

Berdasarkan data Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR, angka backlog pada 2015 lalu mencapai 11,4 juta unit.

Lana menuturkan, Kementerian PUPR kini tengah bekerja sama dengan Bank Rakya Indonesai dan Bank Kesejahteraan Ekonomi, merilis proyek mercusuar berupa penyaluran kredit mikro perumahan bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal.

Lewat bantuan itu, mereka yang berpenghasilan tidak tetap bisa mendapatkan bantuan perumahan hingga maksimum Rp 50 juta yang dapat dicicil sampai 5 tahun.

Bantuan itu dapat dimanfaatkan mulai dari memperbaiki hingga membangun rumah tumbuh, hingga mengurus surat sertifikat rumah.

Untuk sementara, bantuan ini akan diterapkan di 16 provinsi dengan jumlah bantuan maksimum sebanyak 3.500 unit rumah.

Adapun ke-16 provinsi yang mendapatkan penyaluran bantuan yaitu Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, dan Bengkulu.

Kemudian, Banten, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.

Sementara itu, Direktur Konsumer Bank BRI Randi Anto mengatakan, dari 3.500 unit rumah yang akan mendapatkan bantuan, porsi BRI hanya 3.000 unit.

"Dan ini bergulir. Artinya, kalau sudah lunas bisa pinjam lagi," kata Randi kepada KompasProperti, Selasa (3/10/2017).

Menurut dia, target skema bantuan ini sama seperti kredit mikro yang disalurkan BRI melalui Kredit Umum Pedesaan (Kupedes).

"Jadi, selain yang dikerja samakan, BRI juga berjalan via Kupedes," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau