Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli dari 70 Negara Berkumpul Bahas Ketahanan Infrastruktur

Kompas.com - 01/10/2017, 15:27 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Berbagai negara baik yang sudah maju atau yang masih berkembang tengah berlomba-lomba membangun infrastruktur. Di negara maju, pembangunan lebih ke arah perbaikan dan pembaruan infrastruktur.

Sementara di negara berkembang, penelitian dan pengembangan infrastruktur baru terus digaungkan.

Baca: Kalau Indonesia Mau Berkembang, Harus Ada Jawa Kedua

Namun, tidak jarang pembangunan tersebut kurang memberikan hasil maksimal karena lemahnya pemahaman mengenai aspek ketahanan infrastruktur.

Terutama, di tengah tantangan perubahan cuaca dan dampaknya yang terjadi di berbagai belahan dunia.

"Infastruktur berbicara tentang kualitas hidup seseorang. Dengan kata lain, insinyur bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus menyediakan infrastruktur yang tahan terhadap bencana," ujar President of International Federation of Consulting Engineers FIDIC, Jae-Wan Lee di Jakarta Cenvention Center, Minggu (1/10/2017).

Lee mengatakan, melakukan prediksi dampak perubahan cuaca menjadi tantangan yang semakin besar.

Hal ini sangat penting untuk memastikan standar desain dan konstruksi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai perawatan, benar-benar kuat dan teruji dalam menghadapi situasi kritis.

Ketahanan infrastruktur pun akhirnya dipilih sebagai pembahasan utama dalam rangka pelaksanaan "FIDIC International Infrastructure Conference".

Dengan tema "Infrastructure Resilient-Improving Life", konferensi ini dilaksanakan 1-3 Oktober 2017 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta.

Ketua Asosiasi Konsultan Indonesia (Inkindo), Nugroho Pudji Rahardio menyampaikan, tema ketahanan infrastruktur ini juga relevan dengan kondisi di Indonesia.

Sebagai contoh, Indonesia terletak di "lingkaran api" dan ketika terjadi bencana akan memengaruhi infrastruktur.

FIDIC International Infrastructure Conference 2107 yang akan dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dan Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro ini, diikuti sekitar 1000 peserta.

Para peserta ini terdiri dari para pengambil keputusan, profesional, ahli, dan akademisi dari lebih dari 70 negara.

Beberapa topik yang akan dibahas di antaranya adalah pengalaman penanganan infrastruktur akibat gempa di Jepang serta peningkatan batas ketinggian laut dan dampak terhadap terjadinya banjir di Amerika dan Indonesia.

Selain itu, ada pula pembahasan tentang strategi perencanaan urban dalam kaitannya dengan ketahanan infrastruktur dan aspek disain untuk menghindarkan dampak kehancuran yang serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau