Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Indonesia Mau Berkembang, Harus Ada Jawa Kedua"

Kompas.com - 01/10/2017, 11:58 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

MEDAN, KompasProperti - Matahari belum menampakkan ronanya pada Minggu (1/10/2017) pagi itu. Padahal, jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB.

Namun, sejumlah 2.500 peserta Festival Jalan Tol yang digelar PT Jasa Marga (persero) Tbk, tak hilang semangatnya untuk mengikuti jalan santai, sepeda santai, dan beragam kegiatan lainnya.

"Ini kali pertama saya mengikuti sepeda santai di jalan tol. Saya gembira, akhirnya Sumatera Utara bisa punya tol yang panjang seperti di Jawa sana. Ini solusi memecah kemacetan," tutur Christo Silitonga.

Warga Binjai ini sudah sejak subuh tiba di Gerbang Tol Kualanamu, sebagai lokasi pusat kegiatan Festival Jalan Tol 2017. Dia bersama istri dan kedua putranya menyambut festival ini dengan antusias.

Lebih dari itu, Christo yang bekerja di sebuah bank pemerintah, punya keinginan lain yakni  menjajal Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.

Warga Medan dan sekitarnya antusias mengikuti Festival Jalan Tol yang diselenggarakan di Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Minggu (1/10/2017).Hilda B Alexander/Kompas.com Warga Medan dan sekitarnya antusias mengikuti Festival Jalan Tol yang diselenggarakan di Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Minggu (1/10/2017).
Sebelumnya, dia sudah pernah melintasi Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa, dan Tol Medan-Binjai. 

"Nah, yang ini kan tol terpanjang se-Sumatera. Saya bangga bisa menjadi bagian yang mencoba jalan ini," kata dia.

Hal senada dikemukakan tiga sekawan Wanny Ng, Rosmaidar, dan Tony Susanto. Menurut mereka yang sehari-hari bergulat dengan kemacetan di Deli Serdang dan Medan, kehadiran tol yang akan diresmikan dalam dua pekan ke depan ini sangat penting dan mendesak.

"Bayangkan, tiap hari kami harus menempuh waktu 3 jam untuk jarak hanya 20 kilometer. Rumah kami di Cemara Asri, Deli Serdang. Sangat menyita waktu," ungkap Rosmaidar.

Karena banyak waktu terbuang, banyak kegiatan pula yang akhirnya urung dilaksanakan. Kegiatan itu tak hanya berupa bisnis, melainkan juga aktivitas sosial, keagamaaan, budaya dan lain-lain.

"Antar jemput anak sekolah menjadi terhambat, datang ke kantor pun seringkali terlambat. Ini menyita waktu. Kami senang, ada tol ini. kalau bisa selain tol, pemerintah juga memperbaiki jalan non-tol yang rusak berat. Lihat saja di Deli Serdang, banyak jalan seperti kubangan kerbau," papar Wanny. 

Dengan adanya tol ini, ketiganya sepakat, bisa menghemat waktu dua kali lipat. Bahkan, Medan-Kualanamu bisa ditempuh dalam waktu 30 menit ketika mereka mencobanya saat mudik Lebaran 2017.

Kondisi Seksi II Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.Hilda B Alexander/Kompas.com Kondisi Seksi II Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi merupakan bagian dari Jaringan Jalan Tol Trans Sumatera. Dirancang sepanjang 61,70 kilometer, jalan bebas hambatan ini terbagi dalam tujuh seksi.

Seksi 1A Tanjung Morawa-Tanjung Baru, Seksi 1 Tanjung Baru-Parbarakan, Seksi 2 Kualanamu-Kemiri-Parbarakan, Seksi 3 Parbarakan-Lubukpakam, Seksi 4A Lubuk Pakam-Adolina, dan Seksi 4B Adolina-Perbaungan.

Kemudian Seksi 5 Perbaungan-Teluk Mengkudu, Seksi 6 Teluk Mengkudu-Sei Rampah, Seksi 7A Sei Rampah-Sei Bamban, dan Seksi 7B Sei Bamban-Tebing Tinggi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau