Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Mahal, Antusiasme Pengguna Tol Bawen-Salatiga Tetap Tinggi

Kompas.com - 29/09/2017, 15:00 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KompasProperti - Pasca diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Joko Widodo), antusiasme masyarakat memanfaatkan Jalan Tol Semarang-Solo ruas Bawen- Salatiga cukup tinggi kendati sebagian pihak menilai tarif yang dikenakan cukup mahal.

General Manager Teknik dan Operasional PT Trans Marga Jateng (TMJ), Prajudi mengatakan, sebelum diresmikan, ruas jalan bebas hambatan sepanjang 17,6 kilometer ini telah diujicobakan selama sepekan untuk publik secara gratis.

Tetapi, berdasarkan laporan tim TMJ di lapangan, setelah jalan tol resmi dioperasikan dengan tarif Rp 17.500, ternyata tidak terjadi pengurangan jumlah pengguna jalan tol yang cukup signifikan.

"Pada saat uji coba tersebut, jumlah pengguna jalan yang melintas rata-rata mencapai 6.000 kendaraan per hari. Setelah diresmikan angkanya masih stabil," kata Prajudi, Jumat (27/9/2017).

Baca: Sabtu Besok, Dua Gerbang Tol Semarang Tak Terima Pembayaran Tunai

Prajudi menjelaskan, besaran tarif untuk ruas tol Bawen-Salatiga Seksi III ini dihitung berdasarkan nilai investasi yang dikeluarkan dalam pembangunannya.

Dia mengakui, jika dibandingkan dengan dua seksi yang sudah beroperasi sebelumnya, yakni ruas Banyumanik-Ungaran dan Ungaran-Bawen, terdapat selisih tarif yang besar.

Hal ini disebabkan nilai investasi untuk pembangunan jalan tol seksi III ini lebih besar ketimbang nilai investasi pebangunan Seksi I dan Seksi II.

"Apalagi jika dibandingkan dengan tarif tol Jasa Marga cabang Semarang, yang sudah lebih dulu ada memang jauh lebih timpang. Karena pembangunannya sudah lama, investasinya saat itu juga relatif lebih kecil dibandingkan di ruas Bawen-Salatiga ini,” jelas Prajudi.

Baca: Jelang Penerapan Transaksi Non Tunai, Stok Kartu Tol Elektronik Minim

Tapi jika dibandingkan dengan proyek-proyek jalan tol yang baru, tarif tol Bawen-Salatiga masih lebih murah. Seperti Solo-Kertosono, tarifnya bahkan di atas Rp 1.000 per kilometer, atau Semarang-Batang yang nantinya berkisar antara Rp 1.000 per kilometer atau bahkan bisa lebih.

"Kalau ruas Bawen-Salatiga ini nilai investasinya cukup besar, karena konstruksinya cukup berat. Membelah bukit, membuat jembatan di antara lembah, ada yang harus digali dan harus ditimbun dan sebagainya," papar Prajudi.

Dia menambahkan, total investasi Jalan Tol Semarang-Solo yang direncanakan terdiri atas lima seksi, mencapai Rp 7 triliun. Sejumlah Rp 4 triliun di antaranya, sudah terserap untuk pembangunan Seksi I-Seksi III.

Baca: Transaksi Non Tunai Tol Semarang-Solo Mulai 15 Oktober 2017

Adapun panjang tol dari ketiga seksi tersebut mencapai hampir 40 kilometer, dari total 72.6 kilometer yang direncanakan hingga Seksi V.

"Khusus untuk ruas Bawen-Salatiga yang panjangnya 17.6 kilometer kira- kira telah menyerap anggaran sekitar Rp 1,7 triliun sendiri," sebut Prajudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau